Penajam – Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sampai sekarang belum berjalan di daerah ini.
Bahkan bukan hanya di PPU, sejumlah daerah di Kaltim juga belum berjalan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini.
“Program MBG ini kami belum bisa berbuat apa-apa karena sampai sekarang belum secara menyeluruh terlaksana. Adapun yang baru dilaksanakan itu hanya uji coba saja per spot,” ujar Ketua Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron.
Ia juga mengatakan, saat pihaknya melakukan kunjungan ke Sleman, Yogyakarta, pendirian dapur umum MBG di daerah tersebut mencapai sembilan dapur, di mana satu dapur mampu melayani hingga 3.500 makanan.
“Nah, apakah kebijakan ini nanti dipukul rata termasuk di PPU, kita tidak tahu. Tapi yang jelas, pelaksananya dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang berkolaborasi dengan masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, politisi PKS ini mengatakan, kerja sama dengan masyarakat tersebut berkaitan dengan suplai bahan makanan bergizi, meliputi telur, tahu, tempe, sayur, dan lain sebagainya. Sementara leading sector dalam pengelolaan dapur umum tetap BGN.
Untuk di wilayah PPU, kata dia, belum ada kabar terkait pelaksanaan, termasuk di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) secara umum. “Kapan dimulainya, kita tunggu saja. Tapi yang jelas nanti akan dibangun dapur,” ucapnya.
Sebagai informasi, PPU telah mendirikan gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang siap beroperasi 24 jam, bertempat di markas Polres PPU dengan luas bangunan 431 m².
Thohiron memperkirakan, jika satu dapur saja mampu melayani 3.500 orang, maka di Penajam membutuhkan minimal dua dapur untuk menjangkau 7.000 warga.
“Jangkauannya jadi tidak terlalu jauh juga. Kalau jauh kan lama pengantarannya. Tapi teknis itu urusan mereka kan,” tutupnya. (adv)