Stadion Rondong Demang Jadi Lautan Jemaah, Asisten III Kukar Ikut Sholat Ied

Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Dafip Haryanto, bersama keluarga, turut menunaikan Salat Ied, Senin (31/3/2025). (Ist)
Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Dafip Haryanto, bersama keluarga, turut menunaikan Salat Ied, Senin (31/3/2025). (Ist)

Tenggarong – Pagi itu, langit Tenggarong tampak cerah, seolah menyambut kegembiraan umat Muslim yang merayakan Idulfitri.

Ribuan warga dari berbagai penjuru kota berbondong-bondong menuju Stadion Rondong Demang, yang pagi itu disulap menjadi lautan manusia.

Di antara jemaah yang memenuhi halaman parkir stadion, tampak Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Dafip Haryanto, bersama keluarga, turut menunaikan Salat Ied, Senin (31/3/2025).

Stadion yang biasanya menjadi saksi pertandingan olahraga, pagi itu berubah menjadi tempat penuh kekhusyukan. Karpet dan sajadah membentang di seluruh area parkir, sementara gema takbir berkumandang dari pengeras suara, menggetarkan hati setiap orang yang hadir.

Berbeda dari sholat Idulfitri yang biasanya digelar di masjid, pelaksanaan di area terbuka seperti stadion memberikan nuansa berbeda. Ruang yang luas memungkinkan lebih banyak masyarakat hadir dan bersilaturahmi tanpa sekat.

“Saya memilih sholat di sini karena terasa lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu, kebersamaan dalam ruang terbuka seperti ini mengajarkan kita tentang kesederhanaan dan kedekatan satu sama lain,” ujar Dafip Haryanto.

Ia menambahkan bahwa perayaan Idulfitri bukan hanya tentang kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga momen untuk memperkuat hubungan sosial.

“Setelah Ramadan, kita harus tetap menjaga semangat kebersamaan ini. Tidak hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, dengan saling membantu dan mempererat tali persaudaraan,” ujarnya.

Salat Ied di Stadion Rondong Demang dipimpin oleh seorang imam yang dengan suara merdu melantunkan bacaan sholat. Setelah sholat, khatib menyampaikan khutbah yang mengingatkan jemaah tentang makna sejati Idulfitri.

“Idulfitri adalah saat untuk kembali ke fitrah, membersihkan hati dari iri dan dengki, serta memperbaiki hubungan dengan sesama,” ujar sang khatib.

Pesan itu begitu relevan, terutama dalam kehidupan sosial masyarakat yang semakin kompleks. Di tengah tantangan ekonomi dan sosial, Idulfitri menjadi pengingat bahwa kebersamaan dan solidaritas adalah kunci menghadapi segala rintangan.

Menutup perbincangannya, Dafip Haryanto mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk terus menjaga nilai-nilai kebaikan yang telah dipupuk selama Ramadan.

“Jangan sampai semangat berbagi dan berbuat baik hanya ada di bulan Ramadan. Kita harus terus menebarkan kebaikan sepanjang tahun, baik dalam pekerjaan, dalam keluarga, maupun di lingkungan sekitar,” pungkasnya.

Seusai sholat, suasana hangat terlihat di antara jemaah yang saling berpelukan dan berjabat tangan, mengucapkan selamat Idulfitri dan bermaaf-maafan.

Dari stadion yang penuh dengan tawa dan kebersamaan itu, semangat Idulfitri benar-benar terasa: kebahagiaan bukan hanya milik individu, tetapi milik semua yang bersatu dalam kasih sayang dan kepedulian. (adv)

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *