Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG Evakuasi Warga Sakit dari Pedalaman Malinau ke RSUD untuk Penanganan Medis

Personel Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG Pos Pujungan menggotong tandu untuk mengevakuasi Ibu Mirin (56), seorang warga yang diduga mengalami stroke, dari Puskesmas Long Pujungan menuju Bandara Long Pujungan, Kamis (01/05/25)

Malinau – Personel Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonzipur 8/SMG Pos Pujungan menunjukkan respons cepat dan kepedulian sosial dengan membantu evakuasi seorang warga yang sakit dari pedalaman Kabupaten Malinau. Warga tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malinau untuk mendapatkan perawatan lanjutan, Kamis (01/05/25).

Warga yang dievakuasi adalah Ibu Mirin (56), yang diduga mengalami stroke ringan serta tekanan darah tinggi. Sebelumnya, Ibu Mirin mendapat perawatan di Puskesmas Long Pujungan sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Malinau untuk penanganan lebih lanjut.

Evakuasi ini dipimpin langsung oleh Komandan SSK II Pos Pujungan, Lettu Czi Andi Pakolleri, S.Sos., M.M., bersama enam personel lainnya: Serka Sahar N, Sertu La Gulinta, Pratu Insyar, Pratu Al Ridwan, Pratu Alimar, dan Pratu Basri. Tim berangkat dari Pos Pujungan menuju Puskesmas pada pukul 10.30 WITA dan tiba setengah jam kemudian.

Setelah melakukan koordinasi dengan tenaga medis di Puskesmas, tim Satgas membantu proses evakuasi menggunakan tandu basket milik Puskesmas. Dengan hati-hati, personel Satgas menggotong tandu tersebut sejauh 500 meter dari Puskesmas menuju Bandara Long Pujungan agar pasien dapat segera diterbangkan ke RSUD Malinau.

Evakuasi selesai pada pukul 12.00 WITA, dan seluruh personel kembali ke pos dalam kondisi aman dan lengkap pada pukul 12.30 WITA.

“Kegiatan ini merupakan wujud nyata kehadiran TNI di tengah masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan,” ungkap Lettu Czi Andi Pakolleri. “Kami selalu siap membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam kondisi darurat seperti ini. Semoga Ibu Mirin segera mendapatkan penanganan yang tepat dan lekas sembuh.”

Aksi tanggap yang dilakukan Satgas Pamtas ini menunjukkan sinergi yang baik antara TNI dan tenaga kesehatan di wilayah terpencil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kehadiran TNI di perbatasan tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga memberikan perlindungan dan bantuan kemanusiaan bagi warga yang membutuhkan.

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *