Puluhan Ribu Tenaga Kerja Terlibat, RDMP Balikpapan Dorong Budaya Kerja Humanis untuk Dukung Target Indonesia Emas 2045

Para pekerja Proyek RDMP Balikpapan menerima tegur sapa langsung dari tim manajemen sebagai bagian dari program "Call Name Shake Hand", yang bertujuan membangun komunikasi yang sehat dan iklim kerja yang humanis di lingkungan proyek

Balikpapan – Peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei menjadi momen reflektif bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menghargai kontribusi para pekerja dalam menggerakkan roda pembangunan bangsa. Di tengah kemajuan teknologi yang pesat dan dinamika industri yang semakin kompleks, tenaga kerja tetap menjadi pilar utama dalam menopang perekonomian nasional.

Komitmen terhadap penciptaan lingkungan kerja yang adil, aman, dan manusiawi diwujudkan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) melalui Proyek Strategis Nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional dengan meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu barrel per hari (kbpd) menjadi 360 kbpd, meningkatkan kualitas produk BBM setara EURO V, serta memperbesar kompleksitas kilang untuk efisiensi operasional dan memperluas jangkauan produk.

Pelaksanaan proyek ini memberikan dampak signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. Pada puncak konstruksi, proyek RDMP Balikpapan menyerap hingga 24.000 pekerja, dengan 44% di antaranya merupakan tenaga kerja lokal dari Kalimantan Timur. PT KPB juga secara konsisten menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan sertifikasi bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi, seperti pelatihan welder dan Gada Pratama bersertifikat BNSP.

Dalam hal budaya kerja, PT KPB menerapkan salah satu dari 12 program budaya berkelanjutan yang dikenal dengan “Call Name Shake Hand”, yang berperan dalam membangun komunikasi yang sehat dan iklim kerja yang humanis di tengah proyek berskala besar. Program ini mendorong seluruh tim manajemen untuk melakukan tegur sapa, memanggil nama, dan memberi salam secara langsung kepada para pekerja di lapangan.

“Melalui Call Name Shake Hand, kami ingin membangun hubungan kerja yang lebih setara dan penuh kepedulian. Program ini menjadi bagian dari komunikasi dua arah yang memperkuat penerapan budaya keselamatan di lapangan,” ujar Asep Sulaeman, VP Legal & Relation PT KPB.

Asep menambahkan bahwa keselamatan kerja bukan hanya soal prosedur teknis, tetapi juga soal rasa saling peduli.
“Ketika pekerja merasa dihargai dan didengarkan, mereka akan lebih termotivasi untuk bekerja dengan aman dan produktif.”

Salah satu pekerja yang merasakan dampak positif dari program ini adalah Sufroni, pekerja dari PT Mipcon.
“Kita merasa diakui sebagai pekerja di sini. Ini juga menjadi penyemangat bagi pekerja lain yang ada di kilang ini,” ungkapnya.

Program ini juga berfungsi sebagai media bagi manajemen untuk mengingatkan secara langsung tentang prosedur kerja aman, kepatuhan terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD), dan pentingnya pulang dalam keadaan selamat. Pendekatan ini mendukung pencapaian target zero accident yang terus dijaga di Proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe.

Melalui kolaborasi antara manajemen dan ribuan tenaga kerja, PT KPB berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan standar keselamatan kerja tertinggi. Budaya safety first terus dikedepankan agar setiap proses tetap aman dan lancar. Selain itu, PT KPB juga berkomitmen untuk terus membangun lingkungan kerja yang harmonis dengan mempererat hubungan dengan seluruh pekerja. Hal ini sejalan dengan inisiatif Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung Asta Cita Presiden.

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *