BALIKPAPAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di SD Negeri 015 Balikpapan Selatan sudah berjalan beberapa bulan. Sekolah ini menjadi pilot project pertama di Balikpapan, dan secara umum pelaksanaannya berjalan lancar. Namun, satu hal menarik justru muncul di sela keberhasilan program ini — anak-anak ternyata tetap tak bisa lepas dari kebiasaan jajan di kantin.
Wakil Kepala Sekolah SDN 015 Balikpapan, Sri Rahayu, mengenang masa awal pelaksanaan MBG, saat kantin sekolah sempat sepi karena semua siswa mendapat jatah makan siang gratis setiap hari. Tapi tak lama, suasana kantin kembali hidup.
“Anak-anak tetap suka jajan. Mungkin karena ingin variasi, meskipun menu MBG sudah beragam — mulai dari masakan khas Indonesia sampai makanan kesukaan mereka seperti burger,” ujar Sri sambil tersenyum.
Program MBG sendiri menyajikan menu bernutrisi lengkap: nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu. Tujuannya sederhana — memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang agar tumbuh sehat dan tetap fokus belajar.
Namun, di balik keseriusan program ini, muncul dinamika kecil yang menunjukkan sisi lain dunia anak-anak: rasa penasaran terhadap jajanan tetap sulit dilawan.
Pengelola kantin sekolah, Liah Herawati, merasakan langsung dampaknya. Ia mengaku omzet jualan sempat menurun hingga 30 persen sejak program MBG dimulai. Tapi bukannya menyerah, ia justru beradaptasi.
“Dulu banyak jual nasi dan lauk pauk, sekarang lebih ke jajanan ringan seperti snack, sosis, dan minuman segar,” katanya sambil menata etalase dagangan.
Menurut Liah, kantin kini kembali ramai. Anak-anak datang bukan karena lapar, melainkan ingin mencoba hal baru atau sekadar membeli camilan favorit bersama teman-temannya.
Sementara itu, pihak sekolah memastikan bahwa pelaksanaan program MBG berjalan lancar tanpa kendala berarti. Orang tua siswa pun mendukung penuh, karena program ini terbukti membantu pemenuhan gizi anak-anak sekaligus meringankan pengeluaran keluarga.
“Yang penting anak-anak tetap sehat dan semangat belajar. Kalau pun mereka masih suka jajan, ya itu bagian dari dunia anak-anak,” tutur Sri Rahayu menutup percakapan.
Dengan begitu, kehadiran MBG bukan hanya menambah semangat belajar para siswa, tapi juga mewarnai dinamika kehidupan sekolah — di mana makan siang gratis berjalan seiring dengan riuh tawa anak-anak yang tetap setia ke kantin mencari jajanan kesukaan mereka.