HUKRIM  

Polda Kaltim Temukan 33 Pengguna Narkoba Saat Gelar Operasi Kampung Narkoba di Kelurahan Baru Ulu

Petugas gabungan Polda Kaltim menggelar tes urine terhadap warga dalam Operasi Kampung Narkoba di Kelurahan Baru Ulu, Selasa (6/5/2025).

Balikpapan – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kalimantan Timur melaksanakan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) dalam rangka Operasi Kampung Narkoba di kawasan Kampung Baru Ulu, Balikpapan, pada Selasa (6/5/2025). Operasi yang dipimpin langsung oleh Direktur Resnarkoba Polda Kaltim, Kombes Pol Arif Bastari, melibatkan 123 personel gabungan dari berbagai satuan dan instansi pendukung.

Operasi dimulai pada pukul 15.00 WITA dan berlangsung selama dua jam hingga pukul 17.00 WITA. Tim gabungan menyasar titik-titik yang dianggap rawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Personel yang terlibat terdiri dari Ditresnarkoba, Satresnarkoba Polresta Balikpapan, Satbrimob, Ditsamapta, Bidpropam, Bidhumas, dan Biddokkes, dengan dukungan dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan yang melakukan tes urine di lokasi.

Dari hasil pemeriksaan terhadap 42 orang yang diamankan, sebanyak 33 orang dinyatakan positif menggunakan narkoba, sementara 9 lainnya negatif. Selain itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu bilah senjata tajam dan narkotika jenis sabu-sabu seberat 0,3 gram.

“Seluruh terduga yang hasil tes urinenya positif telah kami bawa ke Polresta Balikpapan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kami akan mendalami asal-usul barang haram tersebut serta menelusuri jaringan peredaran yang mungkin terkait,” ujar Kombes Arif Bastari usai operasi.

Lebih lanjut, Arif menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti proses rehabilitasi bagi para pengguna yang masuk dalam kategori korban penyalahgunaan. Penanganan akan mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku, termasuk Undang-Undang tentang Narkotika.

Operasi Kampung Narkoba ini merupakan langkah konkret Polda Kaltim dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang bersih dari narkoba. Kampung Baru Ulu menjadi salah satu lokasi prioritas karena telah lama terindikasi sebagai daerah rawan.

“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menekan peredaran narkotika dan memberikan rasa aman kepada masyarakat,” tegas Arif Bastari.

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *