GAWAIBERITA.CO, PENAJAM – Terjadinya kelangkaan tabung gas LPG di sejumlah wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akhir-akhir ini menjadi perhatian serius di lingkungan masyarakat.
Menyikapi persoalan ini, Pj. Bupati PPU, Makmur Marbun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan LPG pada Minggu (7/1/2024) kemarin.
Makmur ingin memastikan bahwa agen dan pangkalan tidak melakukan penimbunan LPG 3Kg dalam jumlah besar, dan juga memastikan ketersediaan LPG bersubsidi tersebut.
Hasilnya, beberapa agen terjadi kekosongan LPG 3 Kg dan kecenderungan dalam pengiriman ke pangkalan berkurang. Sehingga masyarakat menjadi sulit untuk memperoleh LPG dengan tabung berwarna hijau itu.
Untuk mengatasi permasalahan ini segera, Marbun memanggil dan mengajak rapat PT. Pertamina Patra Niaga Kalimantan, Asisten III Achmad Usman, Kabag Ekonomi, Kadis Perindakkop, Kepala Satpol PP, Kadis Perhubungan, BPBD. dan para pimpinan Agen Penyalur LPG yang berada di PPU.
“Saya ingin yang mempunyai kewenangan, terutama Pertamina bisa segera mengatasi permasalahan ini. Kami dari pemerintah akan membantu menyiapkan personel dan kendaraan untuk membantu,” kata Makmur.
Dirinya berharap adanya penambahan kuota LPG 3 Kg untuk PPU tanpa melihat jumlah penduduk. Mengingat PPU sedang tumbuh dan berkembang terutama dengan adanya penambahan jumlah penduduk dari pekerja IKN.
“Saya ingin ada langkah strategis agar skema distribusi bisa lebih ringkas dan tepat sasaran sehingga menghindari kekosongan dalam jangka waktu lama termasuk skema distribusi dari SPBE ke agen hingga pangkalan,” ujarnya.
Tak cuma itu, Pj Bupati PPU mendorong agar dilakukan peningkatan terhadap distribusi LPG 3 Kg. Sekaligus sosialisasi terhadap agen dan pangkalan agar tidak menyalahgunakan kewenangan dalam penyaluran.
“Jika tetap membandel, kita harus beri sanksi tegas,” tandasnya.