Samarinda – Di tengah hiruk-pikuk kawasan padat Jalan Anggur, Kelurahan Sidodadi, muncul secercah harapan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Adalah Program Pendikresa—ruang belajar, bermain, dan berkreativitas—yang diinisiasi oleh Yurni Handayani bersama Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda.
Sejak bergulir tahun 2023, Pendikresa hadir sebagai jawaban atas keresahan Yurni terhadap lingkungan yang kerap diwarnai praktik perjudian dan sabung ayam. Alih-alih membiarkan anak-anak terjebak dalam lingkungan yang tidak sehat, ia menciptakan ruang aman untuk tumbuh dan berkembang.
“Program ini bukan hanya tentang belajar baca-tulis. Ini tentang menumbuhkan harapan, mengenalkan cinta lingkungan, dan mengembalikan semangat belajar anak-anak,” ujar Yurni Handayani, penggagas Program Pendikresa.
Pendikresa menghadirkan kegiatan bimbingan belajar, kelas minat bakat seperti menggambar, panahan, rabana, berenang, hingga edukasi lingkungan dan daur ulang kreatif. Semua kegiatan ini rutin digelar dengan dukungan para relawan muda.
“Dulu anak saya sering main di jalan, sekarang tiap sore sudah pegang buku atau bikin prakarya dari kertas bekas. Rumah kami jadi lebih hidup, dan saya pun ikut belajar lagi di kelas parenting,” tutur La Aida, orang tua siswa binaan, dengan mata berkaca-kaca.
Yang menarik, beberapa relawan saat ini dulunya adalah peserta program. Kini mereka tumbuh menjadi mentor, membentuk siklus pemberdayaan yang terus berputar—mereka yang dulu dibina, kini turut membina. Gerakan ini mencerminkan dampak sosial yang berkelanjutan dan kolaboratif.
Program Pendikresa juga menjadi wujud komitmen Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda dalam membangun masyarakat secara inklusif.
“Kami melihat Pendikresa sebagai gambaran ideal sinergi antara masyarakat dan perusahaan. Inisiatif seperti ini akan terus kami dukung, karena pendidikan adalah pondasi utama pembangunan sosial,” ujar Rahmat Isya Ginanjar, Fuel Terminal Manager Pertamina Patra Niaga FT Samarinda.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari semangat gotong royong—melibatkan tokoh masyarakat, ketua RT, pemuka adat, ibu rumah tangga, pemuda lokal, hingga mahasiswa sebagai relawan, pengajar, dan pendamping komunitas belajar.
Pendikresa membuktikan bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari distribusi energi, tetapi juga dari kontribusi sosial yang menumbuhkan generasi cerdas, berdaya, dan peduli lingkungan. Dari rumah kecil Yurni, dari gang sempit Samarinda, sebuah gerakan besar tengah tumbuh—karena ketika pendidikan menyatu dengan cinta dan kolaborasi, perubahan bukan lagi sekadar impian.
Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen menyalurkan energi dan nilai-nilai kehidupan yang memberdayakan masyarakat. Info lebih lanjut di pertaminapatraniaga.com atau melalui Pertamina Call Center 135.