GAWAIBERITA.CO, JAKARTA – Perhiasan berkelas seringkali dikaitkan dengan emas, perak, atau batu permata. Namun bagi Artistica Jewelry, kemewahan perhiasan justru lahir dari kreativitas dan kejelian menyajikan karya seni perhiasan dari limbah kaca.
Perhiasan dengan sentuhan liontin dan manik-manik limbah kaca yang diproduksi di Ngagel Tama Selatan, Surabaya ini telah mendunia.
Pemilik UMKM Artistica Jewelry, Sieltje Kurniawan menjelaskan, konsep yang diterapkan dalam bisnisnya yaitu mengurangi sampah dengan mengubahnya menjadi perhiasan bernilai dan diekspor ke Swedia, Puerto Rico, dan Malaysia.
“Kami merasa tertantang setelah banyak pelanggan dari luar negeri meminta perhiasan berbahan dasar daur ulang,” kata Sieltje, Kamis (4/1/2024).
Dia berkolaborasi dengan para perajin perhiasan dan asah batu di Pasuruan untuk menghasilkan pesanan dari para pelanggannya. Hal ini dilakukan karena dibutuhkan keterampilan dan ketelitian untuk memilah, memotong hingga membentuknya menjadi seperti batu permata.
“Mereka mengerjakan dengan cara tradisional sehingga memungkinkan sekali bagi pelanggan untuk perhiasan yang mereka impikan,” ujarnya.
Artistica Jewelry berkolaborasi juga dengan pemulung, panti asuhan, menerima magang dari SMK dan Universitas serta bekerja sama berbagai pihak untuk mendukung proses produksi sekaligus memasarkan produknya hingga ke luar negeri.
“Kolaborasi juga terjalin dengan UMKM seperti Khen Tenun (NTT) dan Lusee Bag Leather untuk menciptakan perhiasan dari sisa produksi,” tandas Sieltje.
Konsep pemanfaatan limbah dan pemberdayaan kelompok UMKM ini, menjadikan Artistica Jewelry sebagai pemenang ketiga Pertapreneur Aggregator 2023. Program Pertapreneur merupakan kompetisi proposal bisnis mitra binaan Pertamina yang berdampak bagi komunitas dan lingkungan.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajar Djoko Santoso mengatakan, UMKM dengan produk yang berfokus pada isu lingkungan akan memiliki kesempatan lebih besar untuk memperluas ke pasar global.
“UMKM yang memanfaatkan limbah serta proses produksi ramah lingkungan telah memberikan edukasi kepada konsumen, dan memiliki peluang dalam memperluas pemasaran karena isu lingkungan telah menjadi perhatian dunia,” ujarnya.