GAWAIBERITA.CO, BALIKPAPAN – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Muara Rapak direncanakan untuk diubah menjadi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Perubahan itu merupakan salah satu upaya mengurangi antrean kendaraan di SPBU yang mengular akhir-akhir ini di kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, pihaknya juga mengalihkan penjualan Pertalite di SPBU Stalkuda dan Sepinggan.
“Kedua SPBU itu tidak lagi melayani pengisian Pertalite untuk mobil. Khusus roda dua (sepeda motor) saja,” kata Arya, Sabtu (2/12/2023).
Selain itu, Pertamina pun membangun SPBU di Jalan MT Haryono dekat RS Kanujoso Djatiwibowo. Pasalnya, jumlah SPBU di Balikpapan dirasa masih kurang karena tingginya pertumbuhan kendaraan.
“Masih dibangun,” ucapnya.
Untuk diketahui, Balikpapan memiliki 14 SPBU yang tersebar di beberapa kawasan dengan kebutuhan Pertalite sebanyak 380 KL per hari. Berbeda dengan Samarinda yang kebutuhannya 400 KL per hari dan terdapat 34 SPBU.
“Tim kami masih menghitung kebutuhan ideal untuk Pertalite dan SPBU,” ujarnya.
Pertamina meyakini tingginya pembelian Pertalite karena perbedaan harga dengan Pertamax yang cukup tebal. Pertalite seharga Rp10 ribu, sedangkan Pertamax Rp14 ribu per liter. Ada disparitas sebesar Rp4 ribu.
“Banyak pengguna Pertamax berali ke Pertalite, juga adanya aksi pengetap untuk dijual secara eceran,” sebutnya.
Untuk itu, Pertamina mengimbau kepada pengguna Pertamax untuk tetap menggunakan BBM nonsubsidi tersebut. “Karena dipastikan kualitas yang lebih baik dalam menjaga performa kendaraan serta ramah lingkungan,” pungkas Arya.
