Pejuang Wong Cilik Itu Rahmat Dermawan, Ini Sosok dan Kisahnya

"Jangan sampai memilih orang yang hanya datang menawarkan uang menjelang Pemilu"

GAWAIBERITA.CO, SAMBOJA – Masa pencoblosan surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sisa hitungan hari. Tepatnya pada 14 Februari mendatang.

Masyarakat yang memiliki hak pilih tentunya harus mengenal sosok calon legislatif. Termasuk Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar).

Salah satunya Rahmat Dermawan, seorang pemuda 32 tahun yang juga menjadi caleg dari PDI Perjuangan. Rahmat Dermawan berasal dari daerah pemilihan (Dapil) IV yang mencakup Samboja, Muara Jawa dan Sangasanga.

SOSOK RAHMAT DERMAWAN

Rahmat Dermawan atau biasa disapa Rahmat membuka kisah hidupnya. Dia mengaku kerap diremehkan atau dianggap sebelah mata kala masih duduk di sekolah dasar.

Orangtuanya berprofesi sebagai petani dan pedagang yang berjualan pasar tradisional Samboja. Dia mengaku orangtuanya tak tamat sekolah dasar.

“Tapi punya keyakinan bahwa nasib keluarga akan berubah ketika anaknya diwarisi pendidikan yang baik,” kata Rahmat, Jumat (9/2/2024).

EMPAT BERSAUDARA

Rahmat yang lahir di Samboja pada 1991 silam merupakan anak dari pasangan suami istri yang memiliki empat keturunan. Soal pendidikan, Rahmat sekolah di SD 004 Samboja, MTS Al Jihad Samboja, MAN Nuruddin Samboja, hingga menempuh jenjang perguruan tinggi sebagai mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Mulawarman (Unmul) hingga menyandang gelar Magister atau S2.

“Saya ingin mengangkat derajat orangtua, Meski harus berjuang tinggal di musala selama 1,5 tahun untuk menempuh S2, tapi itu adalah perjuangan saya,” ungkapnya.

Tak sekadar kuliah. Rahmat juga aktif di organisasi kemahasiswaan. Bahkan pernah menjabat Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisipol Unmul.

“Saya juga penggerak organisasi Himpunan Mahasiswa Samboja,” akunya.

Pemuda dan kader PDI Perjuangan ini juga pernah mendirikan organisasi volunteer. Namanya Rumah Inspirasi Kaltim dan Distrik 13 yang merupakan wadah diskusi tim dan riset di Samboja.

“Selesai kuliah, saya pulang kampung, mengaplikasikan banyak hal. Tapi memang terbatas, ketika jauh dari ibu kota provinsi, pembangunan di kampung sangat tertinggal,” sebutnya.

Rahmat memiliki idealisme yang cukup kuat. Dia tidak ingin masyarakat hanya menjadi objek ketika Pemilu.

“Masyarakat kampung harus punya gebrakan mengambil anggaran untuk pembangunan. Oleh karena itu saya putuskan untuk merantau lagi,” sambungnya.

MENJADI TENAGA AHLI

Kesadaran dan keinginan untuk berjuang itu membuat Rahmat harus kembali merantau. Hingga dia bertemu dengan Muhammad Samsun yang mengenalkannya ke dalam dunia politik.

Ya, Samsun merupakan politikus dari Samboja. Salah satu kecamatan di Kabupaten Kukar tempat Rahmat Dermawan berasal.

“Kami berdialog dan memiliki pandangan yang sama terkait pembangunan daerah,” ungkapnya.

Hingga akhirnya, Rahmat diberikan amanah dan tanggung jawab sebagai Tenaga Ahli di DPRD Kaltim. Dirinya menyerap berbagai aspirasi masyarakat wong cilik. Mulai soal pertanian, perikanan, hingga infrastruktur desa.

“Termasuk mengenai transmigrasi,” ucapnya.

Kondisi dan aspirasi tersebut menjadi pemicu Rahmat untuk memfasilitasi petani dan nelayan membuat proposal. Tidak jarang, proposal sampai bertumpuk hingga berdus-dus di rumahnya.

“Petani sulit pupuk, jalan desa putus, pembangunan yang tertinggal. Ini terus saya dorong, usulan itu harus direalisasikan,” tegasnya.

BERJUANG DI TIGA DAERAH

Kini Rahmat Dermawan ingin berjuang di DPRD Kukar untuk Samboja, Muara Jawa dan Sangasanga. Dia semakin disibukkan bertemu dengan masyarakat.

“Untuk mendapat legitimasi menjadi wakil rakyat, para politikus harus lebih dulu menjadi bagian dari mereka,” ujarnya.

Turun ke masyarakat bukanlah pencitraan, melainkan proses dalam perjalanan hidup. Sedangkan Pemilu adalah ajang atau momentum pembuktian apakah masyarakat merasa diperjuangkan oleh dirinya.

“Lihat komitmennya dalam membangun daerah. Jangan sampai memilih orang yang hanya datang menawarkan uang menjelang Pemilu,” pesan Rahmat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *