Partisipasi Pemilih Diperkirakan Lampaui 60 Persen

ILUSTRASI- Partisipasi masyarakat dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025 di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyampaikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025 diperkirakan melampaui angka 60 persen.

Meskipun belum mencapai capaian pada Pilkada reguler tahun lalu, estimasi ini tetap dinilai sebagai hasil positif di tengah berbagai kendala teknis dan non-teknis.

Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono mengatakan bahwa angka sementara ini menunjukkan masih kuatnya antusiasme warga terhadap proses demokrasi, meski pelaksanaan PSU dilakukan dengan waktu persiapan yang sangat terbatas.

“Memang belum setara dengan partisipasi Pilkada sebelumnya yang mencapai 70,98 persen. Tapi melihat kondisi pelaksanaan yang serba cepat, ini adalah hasil yang tetap harus diapresiasi,” ujarnya, Sabtu (19/4/2025).

Menurutnya, sejumlah faktor memengaruhi capaian partisipasi, termasuk waktu pelaksanaan yang berdekatan dengan libur panjang, hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah, hingga kondisi geografis yang menantang seperti banjir yang merendam beberapa desa.

Salah satu contoh nyata adalah di Kecamatan Kenohan, di mana warga tetap berangkat ke TPS dengan menumpang perahu ces karena jalur darat terputus.

“Itu jadi bukti bahwa keinginan masyarakat untuk berpartisipasi tetap tinggi meskipun akses sangat terbatas,” tambahnya.

Sunggono menjelaskan, Pemkab bersama penyelenggara pemilu dan berbagai pihak telah menggencarkan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran warga agar datang ke TPS. Upaya ini melibatkan perangkat desa, tokoh adat, hingga pemuda setempat.

Meski begitu, beberapa kendala tetap menjadi catatan. Banyak pemilih dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang tidak berada di domisili karena sudah kembali ke kota studi.

Sementara itu, sebagian pekerja lebih memilih masuk kerja karena adanya tawaran insentif atau lembur dari perusahaan.

“Di beberapa kawasan industri, karyawan memilih tetap bekerja karena ada tambahan penghasilan. Ini realitas yang turut memengaruhi tingkat partisipasi,” beber Sunggono.

Hingga saat ini, pemerintah daerah masih menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar untuk memastikan angka final partisipasi pemilih.

Namun Sunggono menegaskan, secara keseluruhan, pelaksanaan PSU berlangsung aman, tertib, dan tetap menjaga semangat demokrasi di tingkat akar rumput.

“Apapun hasil akhirnya, yang terpenting adalah masyarakat Kukar telah menunjukkan komitmennya untuk terus menjaga proses demokrasi tetap berjalan, bahkan dalam kondisi tidak ideal sekalipun,” tutupnya. (adv)

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *