Momentum Pancasila, PLN dan Warga Berau Selesaikan Sengketa Lahan Secara Damai

Mediasi sengketa lahan di Kampung Buyung Buyung difasilitasi oleh PLN UIP KLT bersama unsur Muspika.

Berau, Kalimantan Timur — Memperingati Hari Lahir Pancasila, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) menjadikannya sebagai momentum untuk memperkuat nilai kebersamaan dan semangat gotong royong. Semangat tersebut diwujudkan dalam bentuk upaya percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, salah satunya melalui proyek strategis pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tanjung Redeb – Talisayan.

Proyek yang kini memasuki tahap pekerjaan stringing dan pemberian kompensasi di bawah jalur (Right of Way/ROW) ini sempat menghadapi kendala di lapangan, yakni sengketa kepemilikan lahan antarwarga di Kampung Buyung Buyung, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau.

Menanggapi situasi tersebut, PLN UIP KLT melalui Unit Pelaksana Proyek KLT 2 mengambil inisiatif untuk memfasilitasi forum mediasi. Bertepatan dengan suasana Hari Raya Idul Adha yang sarat nilai pengorbanan dan persaudaraan, pertemuan tersebut melibatkan warga, pemerintah kampung, aparat kecamatan, serta dukungan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat.

Melalui pendekatan musyawarah mufakat, seluruh pihak yang bersengketa akhirnya mencapai kesepakatan bersama. Dukungan terhadap kelanjutan pembangunan kembali ditegaskan oleh para warga dan aparat Muspika.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh semua pihak.

“Momentum Hari Lahir Pancasila ini menginspirasi kita untuk terus mengedepankan semangat gotong royong, kebersamaan dan persatuan. Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini adalah wujud kerja bersama. Kami sangat menghargai sikap bijaksana masyarakat serta dukungan pemerintah dan aparat setempat. Setiap langkah yang kita capai bersama akan menghadirkan manfaat nyata berupa listrik yang andal, mendorong kualitas hidup, serta membuka peluang pertumbuhan ekonomi,” ujar Raja.

Selain sebagai penyelesaian persoalan lahan, forum mediasi juga menjadi sarana edukasi penting bagi masyarakat mengenai manfaat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. PLN UIP KLT berharap, kolaborasi yang solid antara seluruh pemangku kepentingan dapat terus terjaga.

Dengan selesainya mediasi ini, pembangunan SUTT 150 kV Tanjung Redeb – Talisayan diharapkan dapat berjalan lancar dan segera memberi manfaat nyata bagi masyarakat Berau dan wilayah sekitarnya.

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *