gawaiberita, SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim berupaya menjaga kelestarian budaya lokal melalui penyelenggaraan festival olahraga tradisional. Acara ini menjadi salah satu strategi penting untuk memperkenalkan kembali kekayaan olahraga warisan leluhur kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Sulaiman, menjelaskan bahwa festival ini dirancang untuk menghidupkan kembali olahraga tradisional yang mulai dilupakan. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
“Olahraga tradisional memiliki nilai historis yang tinggi dan menjadi bagian dari identitas budaya kita. Melalui festival ini, kami ingin mengenalkannya kembali kepada masyarakat, sekaligus membangkitkan kebanggaan akan warisan leluhur,” ungkap Sulaiman pada wartawan Gawaiberita, beberapa hari lalu.
Dalam festival tersebut, berbagai olahraga tradisional seperti egrang, sumpit, dan tarik tambang disuguhkan kepada peserta. Dispora Kaltim tidak hanya ingin menghibur, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga tradisi ini agar tidak hilang ditelan zaman.
“Kami juga melibatkan sekolah-sekolah dalam kegiatan ini, sehingga anak-anak muda bisa merasakan langsung bagaimana serunya bermain olahraga tradisional. Harapannya, mereka dapat turut melestarikan tradisi ini di masa depan,” tambahnya.
Selain fokus pada olahraga, festival ini dipadukan dengan pentas seni budaya lokal, yang menampilkan tarian, musik, dan pakaian adat dari berbagai daerah di Kaltim. Pendekatan ini diyakini dapat memperkuat kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya lokal sekaligus menjadi sarana hiburan yang edukatif.
“Bahwa langkah ini tidak hanya melestarikan olahraga tradisional, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi,” imbuhnya. (adv/yhon)
