Tenggarong – Madu kelulut dari Desa Tani Harapan memiliki keunggulan kandungan antioksidan tinggi dan cita rasa khas, tetapi hingga kini masih belum dikenal luas di pasar nasional.
Untuk mengatasi tantangan ini, Bupati Kukar, Edi Damansyah, menekankan pentingnya strategi branding dan pemasaran digital agar madu kelulut lokal bisa bersaing di pasar modern.
“Kami akan mendukung petani dengan strategi branding dan pemasaran digital agar produk ini lebih mudah dikenali di pasar nasional, bahkan internasional,” ujar Edi dalam kunjungannya ke desa tersebut, Minggu (2/3/2025).
Beberapa langkah yang akan diambil oleh Pemkab Kukar untuk meningkatkan daya saing madu kelulut.
Di antaranya, pelatihan pemasaran digital bagi petani dan pelaku usaha desa agar mereka bisa memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk menjual produk mereka.
Desain kemasan modern dan menarik yang sesuai dengan standar pasar nasional dan internasional. Sertifikasi halal dan izin edar agar produk lebih mudah masuk ke supermarket dan ritel besar.
Kemudian, pembuatan website dan platform e-commerce lokal khusus untuk memasarkan produk unggulan Kukar.
Saat ini, madu kelulut dari Kukar masih kalah bersaing dengan produk dari daerah lain yang sudah memiliki branding kuat.
Oleh karena itu, Pemkab Kukar akan menghubungkan petani dengan pelaku usaha dan profesional di bidang desain serta pemasaran untuk menciptakan identitas produk yang lebih kuat.
Hartono, seorang petani madu kelulut di Desa Tani Harapan, mengungkapkan bahwa mereka mampu memproduksi madu dalam jumlah besar, tetapi sering kesulitan menjangkau pasar luas.
“Kami berharap dengan adanya bantuan dari pemerintah, produk kami bisa lebih dikenal dan dijual lebih luas, tidak hanya di pasar lokal tapi juga nasional,” katanya.
Selain memasarkan madu kelulut dalam bentuk murni, Pemkab Kukar juga mendorong inovasi produk turunan, seperti minuman madu herbal yang dikombinasikan dengan jahe atau rempah-rempah khas Kalimantan.
Dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, madu kelulut Kukar diharapkan bisa menembus pasar yang lebih luas dan menjadi ikon produk unggulan dari Kutai Kartanegara.
“Kalau kita serius mengembangkan ini, saya yakin dalam beberapa tahun ke depan, madu kelulut Kukar bisa menjadi produk unggulan yang bukan hanya dikenal di daerah, tapi juga bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional,” tutup Edi penuh optimisme. (adv)