gawaiberita, SAMARINDA – Kaltim terus menunjukkan capaian positif dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), dengan skor yang melampaui rata-rata nasional. Namun, di balik pencapaian ini, tantangan besar masih mengintai di sektor kewirausahaan pemuda, yang dinilai belum mencapai target optimal.
Ahmad Juanda, Koordinator Perencanaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, menegaskan pentingnya peningkatan peran pemuda dalam menciptakan lapangan kerja. Menurutnya, kewirausahaan bukan hanya solusi untuk menekan angka pengangguran, tetapi juga langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Pemuda Kaltim harus mandiri. Kami bercermin pada Yogyakarta, di mana anak mudanya tidak hanya bekerja, tetapi banyak yang sudah menjadi pengusaha dan memimpin tim. Itu yang ingin kami dorong di sini, agar pemuda Kaltim mampu menciptakan peluang, bukan sekadar mengisi peluang yang ada,” ungkap Juanda pada, Jumat (15/11/2024).
Selain itu, ia juga memaparkan dampak positif dari peningkatan jumlah wirausaha muda. Dengan ilustrasi sederhana, ia menjelaskan bahwa jika 10% dari 1.000 pemuda di Kaltim berhasil menjadi pengusaha dan mempekerjakan lima orang, maka dampaknya adalah terciptanya 50 lapangan pekerjaan baru.
“Angka ini mungkin terlihat kecil, tetapi efek domino yang ditimbulkan sangat besar. Dengan bertambahnya wirausaha, tingkat pengangguran menurun, IPP meningkat, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan membaik,” tambahnya.
Untuk mewujudkan visi ini, Dispora Kaltim fokus pada penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan yang relevan dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Program ini dirancang agar pemuda Kaltim tidak hanya siap bersaing di pasar lokal, tetapi juga di tingkat nasional.
“Kami ingin memastikan dampak nyata dari upaya ini. Kewirausahaan bukan hanya soal mencetak pengusaha, tetapi menciptakan perubahan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Ini adalah prioritas yang terus kami kejar,” tegasnya. (adv/yhon)