DAERAH  

Inovasi Lingkungan dari Dapur Rumah: Pertamina Unit Balikpapan Kenalkan Biopori Model Losida kepada Warga

Ibu-ibu dasawisma RT 38 belajar mengelola sampah organik jadi kompos melalui metode Losida.

Balikpapan – Upaya menjaga lingkungan tak harus dimulai dari hal besar—bahkan bisa dari dapur rumah sendiri. Inilah semangat yang dibawa PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan bersama mitra binaannya, Pengelolaan Lingkungan Terpadu (PELITA) Borneo, dalam pelatihan pengelolaan sampah organik melalui metode Biopori Model Losida (Lobang Sisa Dapur).

Bertempat di Rumah Kreatif Pelita Borneo, pelatihan ini menyasar para ibu rumah tangga yang tergabung dalam dasawisma RT 38 Kelurahan Baru Tengah. Hadir enam dasawisma yang antusias mengikuti pelatihan yang mengajak mereka mengubah limbah sisa dapur menjadi kompos berkualitas.

Ketua Kelompok Pelita Borneo sekaligus narasumber pelatihan, Alfiansyah, menjelaskan bahwa metode Losida dirancang lebih ramah digunakan di rumah. “Sistem Losida ini memang cocok diterapkan di rumah tangga, karena desainnya memungkinkan kita membuang sampah organik tanpa harus membungkuk. Selain itu, komposnya bisa dengan mudah dipanen,” jelasnya.

Model Losida sendiri memiliki bentuk serupa dengan biopori biasa, namun pemasangannya tidak sepenuhnya ditanam ke dalam tanah. Bagian atasnya yang lebih panjang menjadikan model ini praktis dan ergonomis—cocok untuk diterapkan di pekarangan rumah warga.

Pelatihan ini bukan kali pertama dilakukan oleh Pelita Borneo. Sebelumnya, mereka juga telah mengembangkan pemanfaatan sampah organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan Eco-Enzyme. Produk-produk tersebut kini rutin diproduksi dan kerap tampil dalam berbagai pameran sebagai bukti keberhasilan komunitas dalam mengelola sampah secara mandiri.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami mendukung penuh inisiatif kelompok Pelita Borneo. Pelatihan ini tidak hanya membantu masyarakat lebih peduli pada lingkungan, tapi juga memperkuat hubungan baik dengan warga di sekitar wilayah operasional kilang kami,” ujar Dodi.

Dengan pelatihan ini, Pertamina Unit Balikpapan tak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar menjadi agen perubahan dari rumah sendiri—dimulai dari sisa dapur yang tak lagi jadi limbah, melainkan berkah bagi bumi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *