Pagi yang terik di Balikpapan. Di jalanan sekitar MT Haryono, motor listrik melintas hampir tanpa suara. Di sebuah sudut ruko, beberapa pengendara antre mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN.
“Kini lebih irit dan ramah lingkungan. Sekali cas bisa untuk dua hari,” ujar Rifky, warga Sepinggan Baru yang sudah setahun menggunakan motor listrik. Ia mengaku tertarik setelah mengikuti pameran Electrifying Lifestyle PLN di Mal Balikpapan tahun lalu.
Bagi Rifky, pengalaman itu bukan sekadar mengganti kendaraan tapi bagian dari perubahan kebiasaan. “Kalau dulu isi bensin tiap dua hari, sekarang tinggal colok di rumah,” katanya sambil tersenyum.
Perubahan gaya hidup seperti ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi energi PLN telah merambah hingga ke level masyarakat. Dari membangun pembangkit hijau di hulu, mengembangkan jaringan cerdas di sistem transmisi, hingga kini menggerakkan kesadaran publik untuk beralih ke energi bersih di keseharian.
Dari Kompor Gas ke Kompor Induksi
Transformasi itu juga terasa di dapur. Di kawasan Perumnas Balikpapan Baru, Ibu Rahma, pemilik usaha katering rumahan, kini memasak sepenuhnya menggunakan kompor induksi.
“Awalnya ragu, takut boros listrik. Tapi setelah dicoba, ternyata lebih efisien dan cepat panas. Tagihan listrik malah stabil,” ujarnya sambil memperlihatkan alat masak listrik yang ia gunakan setiap hari.
Program Electrifying Lifestyle PLN mencatatkan peningkatan signifikan di Kalimantan Timur. Sejak 2022, ratusan rumah tangga di Balikpapan, Samarinda, dan Penajam telah beralih ke peralatan listrik penuh. PLN juga menggandeng komunitas ibu rumah tangga dan pelaku UMKM untuk memperkenalkan gaya hidup hemat dan bersih berbasis energi listrik.
UMKM dan Transportasi Hijau
Di kawasan Klandasan, beberapa pelaku UMKM kuliner mulai memanfaatkan mesin pemanas dan pendingin berbasis listrik. Mereka adalah bagian dari program Electrifying UMKM yang dijalankan PLN UID Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
“Dengan alat listrik, kami bisa produksi lebih cepat dan tetap hemat. Tidak khawatir lagi kehabisan gas,” kata Sari, pemilik usaha minuman dingin.
Sementara itu, infrastruktur kendaraan listrik terus berkembang. Hingga 2025, PLN telah mengoperasikan lebih dari 10 titik SPKLU dan SPLU aktif di Balikpapan dan sekitarnya, termasuk yang mendukung mobilitas menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Langkah ini bukan sekadar penyediaan fasilitas, tapi bagian dari strategi besar untuk menurunkan emisi karbon dan memperluas pemanfaatan energi bersih di sektor transportasi, pilar penting menuju target Net Zero Emission 2060.
Energi Bersih, Gaya Hidup Baru
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa keberhasilan transisi energi bergantung pada partisipasi publik.
“Keberhasilan transisi energi sangat bergantung pada partisipasi masyarakat. PLN mendorong publik untuk memanfaatkan listrik sebagai sumber energi bersih,” ujarnya dalam forum energi di Samarinda, Oktober 2025.
Kini, semangat itu mulai terasa nyata di Kota Minyak. Balikpapan menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan adopsi kendaraan listrik dan rumah tangga berbasis listrik tertinggi di Kalimantan Timur.
Dari pembangkit di Teluk Balikpapan yang beralih ke biomassa, jaringan smart grid menuju IKN, hingga masyarakat yang semakin elektrifikasi, seluruh mata rantai energi kini bergerak seirama.
Ketika pembangkit hijau bekerja di hulu dan warga menyalakan rumahnya dengan listrik bersih di hilir, Indonesia menegaskan satu hal: energi bersih bukan sekadar teknologi, melainkan cara baru hidup yang berkelanjutan untuk semua.