Bulungan – Air jernih yang mengalir dari keran sederhana di Desa Tanjung Buyu hari ini terasa lebih berharga daripada emas. Setelah puluhan tahun hanya berharap, 40 Kepala Keluarga akhirnya bisa merasakan kemewahan yang disebut air bersih.
“Sejak dulu kami hanya bisa berharap suatu saat ada air bersih yang bisa mengalir ke rumah kami. Hari ini, harapan itu akhirnya nyata. Terima kasih PLN,” ucap Munawar, Ketua RT 08, dengan mata berbinar, mewakili kebahagiaan 172 jiwa yang kini terbebas dari kesulitan mendapatkan air layak konsumsi.
Momen bersejarah ini hadir tepat di Hari Kesaktian Pancasila, seolah menjadi simbol perwujudan sila ke-5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Program penyediaan air bersih dari PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) dan Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Timur 2 (UPP KLT 2) ini resmi diserahkan kepada warga sebagai bentuk nyata kepedulian dan keberlanjutan.
General Manager PLN UIP KLT, Basuki Widodo, menegaskan bahwa PLN tidak hanya membangun listrik, tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Air bersih adalah hak dasar. Bagi PLN, setiap pembangunan harus memberi manfaat nyata. Momentum Hari Kesaktian Pancasila ini meneguhkan komitmen kami untuk menghadirkan energi sekaligus solusi sosial bagi masyarakat,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Manager UPP KLT 2, Jefry Sambara Palelleng, yang melihat langsung antusiasme warga.
“Empat puluh keluarga yang sebelumnya kesulitan air bersih kini bisa menikmatinya setiap hari. Pembangunan yang sesungguhnya adalah ketika masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung,” ujarnya bangga.
Kini, aliran air bersih bukan hanya menghapus dahaga, tetapi juga menjadi simbol harapan baru bagi warga Tanjung Buyu. PLN membuktikan bahwa semangat Pancasila bukan sekadar slogan, melainkan nyata hadir hingga ke pelosok Nusantara.