Balikpapan — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan terus mendorong penguatan kapasitas mitra binaan program Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui Kelompok WASIAT Sejahtera 51 dari Kelurahan Baru Ilir, perusahaan melaksanakan kegiatan studi tiru ke sejumlah kelompok usaha binaan di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Kunjungan ini menyasar dua kelompok yang telah terbukti sukses mengembangkan budidaya dan diversifikasi usaha, yakni Kelompok Barisan Gotong Royong (BARGON) serta Kelompok Asuhan Mandiri Marifah Herbal. Keduanya aktif di bidang budidaya ikan lele, pengolahan hasil perikanan, dan tanaman obat keluarga (TOGA), termasuk praktik akupresur.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang, menjelaskan bahwa kegiatan studi tiru menjadi langkah strategis dalam mengembangkan potensi mitra binaan.
“Kelompok Wasiat Sejahtera 51 tidak hanya mendapatkan dukungan modal dari perusahaan, tetapi juga pengalaman dan inspirasi langsung dari pelaku usaha yang telah terbukti berhasil. Dengan kegiatan studi tiru ini diharapkan kelompok mampu melihat inovasi yang telah dilakukan kelompok lain dan mengadopsi untuk mengembangkan potensi di wilayah setempat,” ungkap Dodi.
Selama kunjungan, peserta diajak menelusuri kolam budidaya lele mulai dari pembibitan hingga pengolahan produk. Rombongan juga menyaksikan langsung proses produksi minyak urut berbahan tanaman herbal di rumah produksi kelompok Marifah Herbal, serta mendapatkan tips menjaga kualitas produk dan teknik pengemasan yang baik.
Ketua Kelompok Asuhan Mandiri Marifah Herbal, Asma, menekankan pentingnya menjalin sinergi dengan pemangku kepentingan setempat dalam mengembangkan usaha.
“Kita menjadi kelompok yang beruntung karena dibina oleh Pertamina, kita harus membuktikan kita mampu dengan mengembangkan usaha kita menjadi lebih besar, harus memiliki cita-cita jangka panjang. Kelompok Wasiat bisa menggandeng Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan untuk mendapatkan dukungan dalam mengembangkan usaha. Mereka juga bisa support usaha kita,” kata Asma.
Saat ini, Kelompok Wasiat Sejahtera 51 telah memiliki beragam produk olahan seperti keripik pisang manja, stik keju bayam Brazil, serta minuman herbal jahe dan kunyit. Dengan bekal dari studi tiru, mereka kini menargetkan diversifikasi produk berbasis budidaya lele dan toga agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
Senada dengan Asma, Ketua Kelompok Wasiat Sejahtera 51, Aminah, menyampaikan optimisme terhadap masa depan kelompoknya.
“Kami terus berupaya mengembangkan inovasi dari hasil budidaya tanaman dan perikanan. Produk kami semakin dikenal masyarakat luas dan lebih banyak ibu rumah tangga yang mendapat manfaat dari Wasiat,” tutup Aminah.