Penajam – Sekretaris Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati, menegaskan pentingnya semangat gotong royong dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan tambak.
Menurutnya, selain mengandalkan anggaran dari pemerintah, sikap swadaya dan kerja sama antarpetambak juga harus kembali digalakkan.
“Kalau bicara anggaran, apalagi dengan pola pikir proyek, tentu akan terasa kurang terus. Tapi kalau kita tanamkan mindset swadaya dan gotong royong, hasilnya bisa jauh lebih besar dampaknya,” ujarnya, Selasa (23/4/2025).
Sujiati menjelaskan, pemerintah tetap memberikan dukungan melalui penyediaan alat bantu atau infrastruktur dasar. Namun, keberhasilan program pemberdayaan nelayan juga ditentukan oleh inisiatif dan kebersamaan dari masyarakat itu sendiri.
“Kita tetap support dari sisi alat, misalnya berkoordinasi dengan Dinas PU. Tapi ke depannya, gotong royong dari para nelayan tambak juga perlu ditumbuhkan. Kalau hanya mengandalkan proyek Rp 100 juta, paling beberapa tambak saja yang bisa direhabilitasi. Tapi kalau diswadayakan, bisa jauh lebih banyak,” jelasnya.
Ia mengaku telah banyak berdiskusi dengan para nelayan tambak untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong yang selama ini mulai luntur. Ia mencontohkan, hal kecil seperti memperbaiki pintu tambak bisa dilakukan bersama-sama tanpa harus membayar tukang.
“Gotong royong itu budaya kita. Sayangnya, sekarang semangatnya perlahan mulai hilang. Padahal dulu, perbaikan tambak bisa dilakukan bersama. Misalnya, pintu tambak rusak, ya dikerjakan secara bergantian antar warga. Lebih kekeluargaan, dan rasa memiliki juga tumbuh,” tuturnya.
Dengan semangat gotong royong tersebut, Sujiati optimistis petambak di PPU bisa lebih berdaya dan mandiri, sekaligus memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat pesisir. (adv)