Balikpapan – Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe kembali mendapat perhatian serius dari Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), RDMP Balikpapan diharapkan menjadi tonggak penting dalam penguatan ketahanan energi sekaligus pengurangan impor bahan bakar minyak (BBM).
Kunjungan kerja spesifik Komisi XII DPR RI ke PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) pada Rabu (18/9) bertujuan memastikan penyelesaian proyek sesuai jadwal dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Turut hadir Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama PT KPB Bambang Harimurti, serta perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Dony Maryadi Oekon, menegaskan bahwa RDMP Balikpapan memiliki peran strategis, terlebih dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Provinsi Kalimantan Timur tengah bertransformasi menjadi simpul energi–industri nasional sekaligus penyangga IKN. Dengan lonjakan permintaan BBM regional hingga sekitar 10 persen pada 2024, peran RDMP Balikpapan semakin vital,” ujarnya.
Saat ini, proyek memasuki fase krusial uji coba peralatan (commissioning) dan awal pengoperasian (start-up). Salah satu capaian penting adalah beroperasinya Unit Saturated Liquefied Petroleum Gas Treater, yang berfungsi membersihkan LPG dari zat pengotor seperti sulfur. Unit ini memungkinkan produksi LPG yang lebih aman, tidak berbau, dan sesuai standar.
“Progress kelihatan, dan insya Allah tahun ini sudah mulai produksi. Bahkan LPG sudah masuk tangki, jadi mereka ramping up produksinya,” kata Dony. Ia menegaskan kehadiran unit ini mampu mengurangi ketergantungan impor LPG yang selama ini masih tinggi dan berbiaya mahal.
RDMP Balikpapan ditargetkan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari, meningkatkan kualitas BBM ke standar EURO V yang ramah lingkungan, serta memperluas jangkauan produk melalui kompleksitas kilang yang lebih tinggi.
Vice President Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyatakan dukungan DPR RI memberi dorongan semangat tambahan. “Kunjungan ini menjadi energi positif bagi seluruh insan PT KPB dan mitra kerja. Kami berkomitmen menjaga keselamatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat agar proyek ini membawa manfaat luas,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh pemerintah, DPR RI, dan masyarakat, Proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe diharapkan memperkuat kemandirian energi, mengurangi impor produk migas, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.