gawaiberita, SAMARINDA – Menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028 yang akan digelar di NTB dan NTT, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim memperkuat program latihan intensif dengan mengusung strategi baru.
Persiapan ini tidak hanya menekankan peningkatan teknik dan fisik, tetapi juga fokus pada penguatan mental agar atlet siap bertanding dengan penuh percaya diri.
Evaluasi hasil PON sebelumnya mengungkapkan bahwa kendala utama yang dihadapi atlet Taekwondo Kaltim bukan hanya dari segi teknik, tetapi juga kesiapan mental.
Pelatih cabang olahraga Taekwondo, Junaidi Alfred Blegur, menjelaskan bahwa meskipun kemampuan teknis para atlet sudah cukup baik, banyak yang merasa tidak percaya diri, bahkan kalah mental sebelum pertandingan dimulai.
“Kita melihat bahwa teknik mereka sudah bagus, tetapi mereka masih kurang percaya diri saat bertanding. Sering kali mereka sudah merasa kalah sebelum turun ke lapangan,” ujar Junaidi, Sabtu (9/11/2024).
Untuk mengatasi masalah ini, ia merancang program intensif yang mencakup peningkatan jam tanding, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Melalui uji tanding internasional, atlet diharapkan bisa mengasah keterampilan dan memperkuat mental dengan menghadapi lawan yang lebih beragam dan kompetitif.
“Dengan bertanding di luar negeri, para atlet tidak hanya mengasah kemampuan teknik, tetapi juga belajar menghadapi berbagai situasi dan lawan yang lebih kuat. Ini sangat efektif untuk meningkatkan skill individu dan ketangguhan mental mereka,” jelas Junaidi.
Selain itu Pemprov Kaltim mendukung penuh inisiatif ini dan optimistis bahwa program latihan intensif serta uji tanding internasional dapat membantu atlet mencapai target medali emas pada PON mendatang. (adv/yhon)