gawaiberita, SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim memulai upaya untuk melakukan perbaikan di Stadion Utama Palaran. Di mana kerusakan yang terjadi di stadion tersebut akibat tidak dilakukan perawatan dengan baik.
Kini tahap demi tahap, Dispora Kaltim akan konsisten melakukan perbaikan yang berkelanjutan terhadap kelayakan prasarana olahraga di stadion kebanggan Kaltim saat pelaksnaan PON di Benua Etam tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Stadion Utama Palaran, Yudi Haryanto. Dirinya mengungkapkan, sebagian besar sarana prasarana di kawasan stadion banyak memiliki kerusakan. Bukan hanya dari segi bangunan tapi juga terhadap instalasi listrik maupun saluran air bersih yang perlu perbaikan.
Selain itu terlihat pula kerusakan dari atap yang bocor, keramik banyak yang copot, titik-titik di areal stadion yang tergenang banjir dan bangunan yang mengalami pergeseran. Bahkan pada rumput stadion yang direncanakan akan diganti. Sehingga perbaikan dilakukan secara berkala.
“Kerusakan kalau dapat dibilang mencapai 60 persen. Sedangkan 40 persennya masih baguslah dari segi bangunan,” ujarnya saat ditemui di kantor Dispora Kaltim, Jalan PM Noor, Selasa, (29/10/2024).
Dirinya mengungkapkan, perbaiki dilakukan mulai dari sisi paling luar dari stadion. Yakni mencakup perbaikan pagar mengelilingi stadion, perbaikan saluran irigasi, perbaiki instalasi jaringan listrik dan saluran pipa air bersih, maupun pengerukan yang akan dilakukan bertahap.
“Saat ini (2024) pagar sudah diperbaiki. Sementara pengerukan, jaringan listrik dan saluran pipa air masih dalam tahapan perbaikan,” ucapnya.
Sementara tahap selanjutnya, pada tahun 2025 akan dilakukan penganggaran perbaikan pada sarana-sarana yang mengalami kerusakan. Seperti perbaikan pada bagian atap, sarana skateboard, bangunan dan beberapa jalan yang harus di hotmix.
Pria yang akrab disapa Yudi itu, berharap setelah dilakukan perbaikan nanti dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim. Pasalnya, selain fasilitas olahraga namun akan dilibatkan para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Samarinda.
“Nanti bukan hanya sarana olahraga, kalau masyarakat mau beli-beli makanan ataupu minuman nggak lagi keluar jauh. Sehingga menambah PAD juga dari itu,” imbuhnya. (adv/Yhon)