gawaiberita, SAMARINDA – Dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024, literasi politik menjadi salah satu elemen penting yang harus dimiliki oleh pemilih, terutama kalangan pemuda di Kalimantan Timur (Kaltim). Menyambut pesta demokrasi ini, pemuda diharapkan tidak hanya datang ke tempat pemungutan suara (TPS) sebagai pengikut tren, tetapi dengan pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan yang bijak.
Pemilih yang memiliki pemahaman mendalam mengenai visi, misi, serta program calon kepala daerah akan lebih mampu memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan daerah.
Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rusmulyadi, menekankan bahwa literasi politik bukan hanya tentang mengetahui siapa calon pemimpin, tetapi juga memahami apa yang mereka tawarkan dan bagaimana program-program tersebut akan berdampak pada masyarakat Kaltim.
“Pemuda harus mampu menilai calon pemimpin berdasarkan pemahaman mereka terhadap visi dan misi, bukan hanya sekadar iming-iming janji yang tidak jelas. Tanpa literasi politik yang baik, pemilih bisa saja terjebak dalam pilihan yang tidak akan membawa perubahan positif,” ujarnya.
Rusmulyadi juga mengingatkan bahwa informasi yang tepat sangat penting untuk menghindari hoaks dan berita palsu yang sering beredar menjelang Pilkada. Pemuda yang cerdas dalam mencari informasi dan memilah yang benar akan lebih siap dalam membuat keputusan yang lebih rasional dan tidak terbawa arus opini yang tidak berdasar.
Lebih lanjut, literasi politik juga meliputi pemahaman tentang sistem pemerintahan dan bagaimana Pilkada berperan dalam menentukan arah pembangunan daerah.
“Pemuda yang melek politik dapat lebih memahami bagaimana kebijakan yang diambil oleh pemimpin daerah akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, serta dapat memilih pemimpin yang memiliki program-program yang realistis dan solutif,” tambahnya.
Melalui literasi politik yang tinggi, diharapkan para pemuda Kaltim tidak hanya sekadar memilih berdasarkan kedekatan personal atau popularitas semata, tetapi lebih kepada kecocokan antara visi pemimpin dengan kebutuhan serta harapan masyarakat. Literasi politik yang baik akan membantu pemilih untuk lebih rasional dan tidak mudah terpengaruh oleh faktor-faktor luar yang tidak relevan dengan kualitas seorang pemimpin.
“Jika pemuda memiliki literasi politik yang baik, maka Pilkada 2024 akan menghasilkan pemimpin yang tepat untuk Kaltim. Oleh karena itu, mari tingkatkan pengetahuan kita tentang politik agar bisa memilih dengan bijak,” tutupnya. (adv/yhon)