BPTD Kaltim Latih Pengemudi Truk, Kupas Tuntas Cara Kerja Sistem Rem demi Keselamatan Jalan

Suasana pelatihan keselamatan berkendara bagi pengemudi truk yang digelar BPTD Kaltim di Terminal Penumpang Pelabuhan Semayang, Balikpapan.

BALIKPAPAN, 24 Oktober 2025 – Truk berukuran besar dengan muatan berton-ton sering melintas di jalan raya, namun tidak semua pengemudinya benar-benar memahami cara kerja sistem rem yang menjadi nyawa keselamatan kendaraan. Kondisi inilah yang mendorong Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kalimantan Timur untuk turun langsung memberikan edukasi kepada para pengemudi angkutan barang.

Melalui kegiatan bertajuk “Kendaraan Angkutan Barang yang Berkeselamatan serta Sistem dan Tata Cara Pengereman pada Kendaraan Berukuran Besar”, BPTD Kaltim menggelar sosialisasi di Terminal Penumpang Pelabuhan Semayang, Balikpapan, pada Jumat (24/10/2025). Puluhan pengemudi dan pemilik kendaraan hadir untuk belajar langsung dari para ahli keselamatan transportasi.

Kepala BPTD Kaltim, Renhard Ronald, mengatakan kegiatan ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kesadaran berkendara aman, terutama bagi pengemudi truk dan kendaraan berat.

“Masih banyak pengemudi yang belum memahami perbedaan teknik pengereman di berbagai kondisi jalan. Padahal, pemahaman ini sangat menentukan keselamatan di jalan raya,” ujarnya.

Renhard menjelaskan, kendaraan besar memiliki sistem rem yang berbeda-beda — ada yang menggunakan sistem minyak rem, kombinasi minyak dan angin, hingga sistem penuh angin. Karena itu, pengemudi harus paham cara kerja dan teknik pengereman yang tepat, terutama di medan menanjak dan menurun.

Dalam kesempatan itu, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) RI, Ahmad Wildan, turut memberikan pelatihan langsung tentang cara memeriksa sistem rem yang benar. Ia menekankan, pemeriksaan sederhana yang hanya memakan waktu lima menit sebelum perjalanan dapat mencegah banyak kecelakaan fatal.

“Sering kali kecelakaan besar terjadi hanya karena rem tidak dicek. Padahal, pemeriksaan singkat bisa menyelamatkan nyawa,” terang Wildan.

Renhard menegaskan bahwa disiplin memeriksa kendaraan dan menjaga sistem pengereman adalah tanggung jawab setiap pengemudi.

“Teknik-teknik dasar seperti ini penting. Kalau dijalankan dengan baik, banyak nyawa bisa terselamatkan,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa keselamatan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bagi keluarga yang menunggu di rumah.

“Setiap kecelakaan tak hanya menimbulkan kerugian material, tapi juga luka sosial bagi keluarga korban. Karena itu, keselamatan harus jadi budaya, bukan sekadar kewajiban,” tegasnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program edukasi keselamatan transportasi yang terus dijalankan BPTD Kaltim di berbagai wilayah Kalimantan Timur.
Tujuannya satu: membangun kesadaran kolektif bahwa keselamatan adalah investasi jangka panjang bagi pengemudi, perusahaan angkutan, dan seluruh pengguna jalan.

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *