Bersama Forkopimda, Densus 88 Edukasi Warga Minsel Cegah Intoleransi dan Terorisme

Suasana sosialisasi Forkopimda Minahasa Selatan bersama Densus 88 AT Polri tentang pencegahan paham intoleransi dan terorisme.

MINAHASA SELATAN – Upaya memperkuat ketahanan masyarakat terhadap penyebaran paham berbahaya terus dilakukan. Densus 88 Antiteror (AT) Polri turut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi Forkopimda Kabupaten Minahasa Selatan yang digelar pada Rabu (8/10), dengan fokus pada peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mencegah masuknya paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstrimisme, dan Terorisme (IRET).

Kegiatan yang berlangsung di wilayah Kabupaten Minsel ini diikuti sekitar 150 peserta, terdiri dari para camat, aparatur sipil negara, hukum tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh pemuda. Masing-masing narasumber dari unsur Forkopimda menyampaikan materi sesuai peran dan tanggung jawabnya dalam mendukung stabilitas keamanan serta ketertiban di daerah.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Direktorat Pencegahan Densus 88 melalui Katim Pencegahan memaparkan materi tentang pengenalan paham IRET, jaringan-jaringan terorisme, cara penyebaran paham radikal, serta sejumlah kasus yang pernah terjadi di Indonesia. Paparan juga menyoroti potensi kerawanan di lingkungan masyarakat dan strategi pencegahan agar paham berbahaya tidak berkembang.

Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para peserta diberikan kesempatan menyampaikan pertanyaan, masukan, dan pengalaman terkait upaya pencegahan intoleransi di lingkungannya masing-masing.

Sebagai bentuk tindak lanjut, tim Densus 88 juga membagikan nomor call center dan WhatsApp resmi yang dapat dihubungi masyarakat jika menemukan indikasi penyebaran paham radikal atau aktivitas mencurigakan di wilayahnya.

Melalui kegiatan ini, Densus 88 AT Polri berharap kesadaran kolektif masyarakat dapat semakin meningkat dalam mengenali dan mencegah penyebaran paham IRET di Minahasa Selatan. Sinergi antara aparat pemerintah, tokoh masyarakat, dan warga diharapkan menjadi benteng utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban daerah.

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *