Benarkah ‘Sekakmat’ Diskusi Ribet dan Membosankan? Yuk, Simak Faktanya

GAWAIBERITA.CO, TENGGARONG – Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Daerah Pilih (Dapil) 4 DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara membawa metode kampanye antimainstream yang menarik banyak perhatian masyarakat, khususnya kawula muda.

Meski pada awalnya sempat diragukan, nyatanya Rahmat Dermawan sukses menarik simpati generasi muda lewat dialog langsung dengan masyarakat yang diberi tajuk ‘Sekakmat’.

Dalam dialog terbuka ini, para peserta dialog diberi ruang secara terbuka untuk menguliti secara detail gagasan-gagasan yang dibawa Rahmat Dermawan untuk maju sebagai caleg. Sehingga masyarakat dapat menilai secara objektif kepada siapa suara mereka harus dititipkan.

“Masyarakat berhak tahu apa yang saya perjuangkan nantinya, dan tentunya acara ini untuk mencerdaskan masyarakat agar tidak salah pilih,” kata caleg DPRD Kukar dari PDI Perjuangan ini.

Tidak hanya mengupas gagasan sang caleg, dalam ‘Sekakmat’ ini para peserta juga dipersilahkan memberi masukan dan gagasan kepada penyambung lidah rakyat. Ini sebagai bekal baginya jika nanti melenggang sebagai anggota DPRD Kukar.

FAKTA-FAKTA SEKAKMAT

1. Tren Baru di Kalangan Muda

Program ‘Sekakmat’ sempat diragukan. Namun baru-baru ini menjadi viral dan berhasil menciptakan tren baru di kalangan anak muda.

Konsep diskusi terbuka dengan Caleg DPRD Kukar, Rahmat Dermawan dinilai berhasil membangun ruang dialog yang menarik minat generasi muda.

2. Dihadiri Wabub Kukar Rendi Solihin

Gelaran ‘Sekakmat’ ini turut dihadiri Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin. Ia menjadi keynote speaker atau pembicara kunci dan Rahmat Dermawan didapuk sebagai penyambung lidah rakyat.

Selain itu, ‘Sekakmat’ dimeriahkan dengan hiburan lokal dan pelaku UMKM. Tujuannya, agar ekonomi tetap berputar saat diskusi berlangsung.

3. Perdana Dilakukan Caleg

‘Sekakmat’ perdana dilakukan oleh Caleg DPRD Kukar. Awalnya memang ada keraguan bahwa anak-anak muda tidak akan tertarik dengan forum diskusi yang dianggap ribet dan rumit.

Tapi, Aliansi Pemuda Memilih berhasil membantah pandangan tersebut dengan konsistensi mereka dalam menyelenggarakan ‘Sekakmat’ sebanyak-banyaknya.

4. Membahas Isu yang Relevan

‘Sekakmat’ disesuaikan dengan konteks daerah yang dikunjungi seperti edisi nelayan di Muara Jawa, dan akan berlanjut di dua kecamatan Samboja serta Sangasanga. Strategi itu membuktikan bahwa forum diskusi seperti ini dapat menghadirkan isu-isu yang relevan dengan setiap komunitas.

5. Diskusi Terbuka dengan Politikus

Dengan ‘Sekakmat’, Rahmat Dermawan sangat terbuka akan ruang dialog dan mengaku siap berhadapan langsung, bertatap muka dengan anak-anak muda, pelaku ekonomi kreatif, dan emak-emak dengan membahas berbagai isu.

Rahmat Dermawan bahkan merupakan satu-satunya caleg yang berani membuat panggung dan ditanya oleh semua orang tanpa terkecuali lawan politik.

6. Antusias Warga Tinggi

Gelaran ‘Sekakmat’ pertama dilakukan di lapangan terbuka di Lapangan Sudirman, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Jumat (19/1/2024) lalu. Masyarakat antusias datang ke kegiatan ini.

Ratusan warga berkumpul dengan wajah semringah untuk mendengar gagasan Rahmat Dermawan. Bahkan hingga akhir acara, masih banyak peserta yang ingin bertanya. 

Itulah beberapa fakta dari ‘Sekakmat’ yang diharapkan dapat memberikan solusi maupun masukan kepada pemangku kebijakan dan calon anggota legislatif (caleg) yang bertarung di Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.

“Dengan ini emak-emak, pemuda, pelaku kreatif bisa menyampaikaan dengan bebas, mengekspresikan banyak hal. Insyaallah, kita akan melanjutkan ‘Sekakmat’ di Samboja dan Sangasanga. Kita sambangi mereka yang punya ide,” pungkas Rahmat Dermawan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *