Balikpapan – Cinta terhadap rupiah kini punya cara baru untuk dirayakan. Ribuan pelajar di Balikpapan ikut menorehkan sejarah, setelah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Edukasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah dengan peserta terbanyak di Indonesia.
Kegiatan akbar ini diikuti lebih dari 50.000 siswa dari sekitar 500 sekolah, didampingi 3.000 guru dari berbagai jenjang pendidikan. Tak sekadar mencetak rekor, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kecintaan pada rupiah sekaligus memperkuat literasi keuangan sejak dini.
Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, menyebut capaian ini bukan hanya kebanggaan bagi BI, tapi juga bagi dunia pendidikan di Balikpapan.
“Rekor MURI ini untuk kategori edukasi CBP Rupiah terbanyak. Akan ada sekitar 500 sekolah yang berpartisipasi, melibatkan 3.000 guru dan mencapai lebih dari 50.000 siswa,” ungkap Robi.
Menurut Robi, program edukasi CBP Rupiah kali ini menjadi yang pertama di Indonesia yang dilakukan secara serentak dari tingkat PAUD hingga SMP di satu wilayah.
“Ini pertama kali dilakukan di Indonesia, dan dimulai dari Balikpapan. Kami sudah punya modul lengkap untuk PAUD, SD, dan SMP. Jadi anak-anak bisa mengenal dan memahami rupiah sejak dini,” jelasnya.
Melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, program CBP Rupiah mengajarkan siswa cara mengenali uang asli, mengelola keuangan dengan bijak, hingga memahami nilai rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa.
“Kami ingin anak-anak tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya rupiah. Dengan begitu, mereka tidak hanya pintar mengelola uang, tapi juga bangga pada mata uang negerinya sendiri,” lanjut Robi.
Tak hanya siswa, guru dan tenaga pendidik juga mendapatkan penghargaan atas peran aktif mereka mendukung literasi keuangan di sekolah-sekolah.
Dengan capaian ini, BI Balikpapan berharap program edukasi CBP Rupiah dapat menjadi model nasional dalam memperkuat literasi keuangan, menanamkan semangat kebangsaan, dan meneguhkan rupiah sebagai simbol persatuan Indonesia.
“Melalui edukasi ini, kami ingin menanamkan cinta terhadap rupiah sejak usia dini, agar generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, bijak finansial, dan bangga terhadap identitas bangsanya,” tutup Robi penuh optimisme.
