Balikpapan – Apical, pengolah minyak nabati global terkemuka, hari ini menggelar acara buka puasa bersama dan temu media untuk menyampaikan komitmen berkelanjutan melalui Apical2030 yang diluncurkan pada 2022, serta upayanya mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Balikpapan.
Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communications Apical, menegaskan komitmen keberlanjutan yang selaras dengan pedoman Pembangunan Berkelanjutan PBB (UNSDGs), yang diterapkan dengan filosofi usaha RGE melalui prinsip 5Cs: Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company.
“Sebagai pengolah minyak nabati, Apical beroperasi dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan yang bertanggungjawab, sehingga produk yang dihasilkan memberi manfaat, mulai dari kebutuhan domestik rumah tangga seperti minyak goreng hingga bahan bakar. Singkatnya, #DariDapurSampaiAvtur,” ujar Prama.
Memasuki tahun ketiga sejak peluncuran Apical2030, Apical mencatatkan kemajuan positif dalam pencapaian target-targetnya. Dalam Pilar Kemajuan Inklusif, Apical telah menjangkau 12 desa di Aceh Singkil dan 3 desa di Kutai Timur dari target 30 desa untuk program Sustainable Living Villages (SLV). Program ini tidak hanya memberdayakan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mendorong inklusi, tetapi juga menciptakan pendapatan alternatif bagi petani, seperti budidaya madu Trigona di Aceh Singkil dan kakao di Kutai Timur.
“Implementasi Apical2030 masih on target. Untuk Pilar Kemitraan Transformatif, kami telah mencapai 93% dalam kolaborasi dengan pemasok untuk mencapai NDPE sebesar 100%. Secara keseluruhan, kami telah merealisasikan 68% dari target. Sedangkan untuk Pilar Aksi Iklim, kami berhasil menurunkan 21% intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) dengan target pengurangan 50% pada tahun 2030. Untuk Pilar Inovasi Hijau, sekitar 87% dari target sudah terealisasi,” lanjut Prama.
Sebagai bagian dari upaya sosialnya, Apical berkomitmen untuk memberikan manfaat lebih banyak pada masyarakat, termasuk mendukung UMKM di Balikpapan melalui program pelatihan dan pendampingan. Pada tahun 2024 dan awal 2025, PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) telah memberikan bantuan kemasan bagi UMKM kerupuk udang di Kelurahan Jenebora, Penajam Paser Utara, Kaltim. Kemasan produk tersebut didesain khusus untuk meningkatkan daya saing dan pemasaran produk UMKM binaan Apical.
Randy Suwenli, Manajer Social, Security, and License (SSL) PT KRN, menjelaskan, “Kami tidak hanya memberikan kemasan yang lebih menarik, tetapi juga membina mereka untuk mencantumkan logo halal, nomor PIRT, nomor kontak pemesanan, serta branding baru dengan nama ‘Kerupuk Udang Jenebora’. Kini, kelompok produksi kerupuk udang dapat meningkatkan pendapatan mereka, dari kurang dari 50 kg per bulan menjadi 100 kg per bulan.”
Selain itu, Apical juga bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Balikpapan untuk memberikan pelatihan peningkatan kompetensi dan manajemen usaha laundry kepada 12 UMKM laundry di Kampung Salok Baru, Kelurahan Karingau. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu para pengusaha memperkuat ekosistem UMKM dan bersaing di pasar.
“Kepedulian terhadap masyarakat melalui program CSR ini berdampak positif bagi UMKM laundry yang sebagian besar dikelola oleh perempuan. Mereka tetap bisa bekerja dari rumah, mengasuh anak, serta membantu perekonomian keluarga. Kini kelompok Laundry dapat meningkatkan omzet bruto mereka dari Rp 5 juta menjadi Rp 7 juta per bulan,” tambah Randy.
Apical terus berkomitmen untuk mendukung UMKM secara berkelanjutan, membantu mereka naik kelas, mandiri, dan memiliki nilai tambah di pasar.