Berita  

“Drum-Drum Pelindung Kampung” — Inovasi Warga Baru Ilir Lawan Longsor dengan Cara Sederhana

Drum-drum bekas disusun menjadi dinding penahan tanah di kawasan Gunung Polisi, Balikpapan Barat.

Balikpapan — Di lereng curam Kampung Baru Ilir, Balikpapan Barat, ratusan drum plastik biru berdiri berbaris di bawah terik matahari. Dari kejauhan, deretannya tampak seperti pagar panjang di kaki bukit. Namun siapa sangka, drum-drum itu bukan sekadar hiasan — melainkan tameng bagi warga dari ancaman longsor yang kerap mengintai saat hujan turun deras.

Adalah Eko Kartono, warga setempat, yang pertama kali mengusulkan ide sederhana namun brilian itu. Ia melihat drum-drum bekas dapat berfungsi layaknya tiang pancang — memperkuat struktur tanah dan menahan pergerakan lereng pasir bercampur tanah liat yang mudah longsor.
“Kalau tanah jenuh air, ia mudah sekali bergerak. Jadi kami pasanglah drum-drum itu,” ujarnya.

Tantangan muncul saat ide itu baru sebatas wacana: dari mana mendapatkan ratusan drum bekas?
Jawabannya datang tak lama kemudian, melalui program Kaliandra — singkatan dari Kampung Baru Ilir Aman, Indah, dan Sejahtera — hasil kolaborasi warga dengan Pertamina Kilang Balikpapan. Program ini menjadi wadah bagi warga untuk berinovasi menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan.

Tim Health, Safety, Security & Environment (HSSE) PT Kilang Pertamina International pun langsung terlibat. Mereka membantu merancang struktur modular dengan 123 drum bekas limbah non-B3 yang aman dan ramah lingkungan. “Struktur ini murah, bisa dikerjakan warga tanpa alat berat, dan yang terpenting efektif menahan gerakan tanah,” jelas Darundana Endro Prasetyotomo, perwakilan Tim HSSE Pertamina.

Gotong royong pun menjadi kunci utama. Bersama Wahyudi Irawan dan puluhan warga lainnya, Eko memimpin proses pemasangan drum yang kemudian diberi nama Drum Eco-Shield.
Hasilnya nyata: tiga rumah dan satu sekolah dasar yang berada tepat di bawah lereng kini aman dari ancaman longsor. Bahkan 66 warga telah dilatih menghadapi potensi bencana.

“Sebelumnya kami selalu khawatir tanah turun, apalagi saat hujan lebat. Sekarang sudah tenang, bahkan area drum itu bisa jadi tempat tanam sayur,” kata Siti Aminah, warga yang tinggal di dekat SDN 007 Balikpapan Barat.

Tak berhenti di situ, drum-drum pelindung itu kini menjadi ruang hidup baru bagi warga. Di atasnya tumbuh sayuran hijau dan tanaman hias, tempat belajar anak-anak, hingga jalur edukasi mitigasi bencana. Dari situ, lahirlah harmoni antara ketahanan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan kemandirian pangan lokal.

Program Drum Eco-Shield menjadi bagian dari inisiatif besar Kaliandra, yang juga melahirkan berbagai inovasi seperti Lorong Hijau, panel surya di TK Yos Sudarso, kolam ikan lele, serta posyandu olahan sayur dan buah.
Di Lorong Hijau misalnya, warga RT 51 mengubah gang sempit menjadi taman vertikal produktif. Setiap minggu, 245 kilogram sampah organik diolah menjadi kompos, menyerap karbon hingga 43,55 kilogram CO₂ per hari.

Dampak ekonominya pun terasa. Sejak 2023, usaha mikro binaan mencatat omzet hingga Rp157,9 juta. Ibu rumah tangga mampu menambah penghasilan rata-rata Rp5,4 juta per bulan, sementara empat pemuda binaan kini bekerja di sektor formal.
Posyandu binaan aktif menjangkau 137 lansia, 35 balita, dan 28 anak.

Inovasi warga Kampung Baru Ilir pun kini mendunia. Program Drum Eco-Shield bersama Kaliandra dinobatkan sebagai Best CSR Project of the Year dalam ajang 14th Corporate Social Responsibility Summit and Awards 2025 di Chennai, India.
“Inovasi lokal seperti ini membuktikan bahwa solusi sederhana bisa menjawab tantangan global,” ujar General Manager PT Kilang Pertamina International (KPI) Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto, saat meresmikan program tersebut.

Kini, setiap kali hujan deras mengguyur Balikpapan, warga Kampung Baru Ilir tak lagi cemas. Di bawah lereng yang dulu rawan, berdiri deretan drum biru — simbol ketangguhan, gotong royong, dan harapan baru bagi kampung kecil yang menjaga bumi dengan cara besar.

Penulis: TIMEditor: TIFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *