Balikpapan, Kalimantan Timur, 2025 – Di tengah derasnya tuntutan global menuju energi bersih, PT PLN (Persero) menapaki langkah nyata dalam transisienergi perjalanan panjang menuju masa depan tanpa emisi karbon. Dari Kalimantan Timur, daerah yang selama ini dikenal sebagai jantung energi fosil, transformasi itu kini mulai terasa.
Dari Batu Bara ke Biomassa
Di PLTU Teluk Balikpapan, uji coba pemanfaatan bahan bakar campuran biomassa (co-firing) terus dilakukan. Limbah pertanian, serpihan kayu, dan pelet biomassa kini menjadi bagian dari bahan bakar pembangkit listrik.
Menurut keterangan resmi PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), penerapan program co-firing di sejumlah PLTU, termasuk Teluk Balikpapan, telah mencapai porsi campuran hingga 5 persen dan secara bertahap ditingkatkan menuju 10 persen. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional pengurangan emisi dan peningkatan peran energi lokal.
Program ini tidak hanya mengurangi emisi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Petani dan pelaku UMKM lokal mulai memasok limbah pertanian ke fasilitas pengolahan biomassa milik mitra PLN.
Mulyadi, warga Kariangau, mengaku kini memiliki tambahan penghasilan dari menjual limbah kelapa sawit kering ke pihak penyedia biomassa.
“Biasanya limbah kami bakar saja, sekarang bisa dijual. Lumayan buat biaya sekolah anak,” katanya.
Listrik Hijau untuk Ibu Kota Baru
Transformasi PLN di Kalimantan Timur juga diarahkan untuk mendukung kebutuhan energi di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang digadang-gadang menjadi kota hijau pertama di Indonesia.
PLN telah menyiapkan sistem kelistrikan berbasis smart grid dan energi terbarukan dengan dukungan tenaga surya dan sistem penyimpanan energi (battery energy storage system/BESS).
Dalam sebuah rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI pada 3 April 2024, PT PLN (Persero) melalui Direktur Utama Darmawan Prasodjo menyatakan:
“Pada Agustus (2024) nanti listrik dari Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah 100% berbasis pada listrik hijau.”
Langkah tersebut menunjukkan bahwa transformasi energi tidak hanya wacana, tetapi strategi nyata yang sedang dijalankan dari tingkat pusat hingga daerah.
Transformasi Digital dan Efisiensi
Selain di sisi pembangkit, PLN juga mendorong transformasi digital dalam sistem operasionalnya.
Pemanfaatan Artificial Intelligence of Things (AIoT) memungkinkan PLN memantau kinerja pembangkit secara real time, memprediksi gangguan, dan mengatur pasokan energi secara efisien.
“Digitalisasi membuat sistem kelistrikan semakin tangguh dan responsif terhadap kebutuhan energi baru,” jelas Muchamad Chaliq Fadli, General Manager PLN UID Kalimantan Timur dan Utara.
Inovasi ini juga membantu mengurangi losses energi dan mendukung penggunaan energi terbarukan secara optimal.
Suara dari Balikpapan
Bagi masyarakat Balikpapan, transformasi ini tidak hanya tentang pembangkit listrik yang lebih bersih, tetapi juga perubahan cara pandang terhadap energi.
Di beberapa kantor pemerintah dan kampus, mulai dipasang panel surya atap sebagai bagian dari program Green Campus dan Green Office yang digandeng PLN.
Sekar Inggar Rengganis, S.T., M.T., dosen teknik lingkungan di Universitas Balikpapan, menilai langkah ini sebagai “pendidikan nyata” bagi masyarakat.
“Anak-anak muda sekarang bisa melihat langsung bagaimana energi bersih bekerja. Mereka mulai sadar, listrik tidak hanya dari batu bara,” katanya.
Menjaga Keseimbangan
Meski transisi energi adalah masa depan, PLN menyadari bahwa proses menuju ke sana harus terukur dan inklusif. Kemandirian energi nasional tetap dijaga dengan mengoptimalkan sumber daya domestik sambil perlahan menggeser porsi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
“Kita tidak bisa langsung menutup semua PLTU, tapi kita bisa mulai mengubah bahan bakarnya, menambah pembangkit hijau, dan mendorong masyarakat beralih ke gaya hidup listrik,” ujar Darmawan.
Transformasi PLN di Kalimantan Timur menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari daerah. Dari batubara ke biomassa, dari pembangkit konvensional ke smart grid, dari ketergantungan menuju kemandirian energi, semua bergerak menuju satu arah: energi bersih dan berkelanjutan untuk Indonesia.