Balikpapan – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan terus memperkuat komitmennya dalam menjaga keamanan infrastruktur energi strategis. Melalui Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Awareness Safety Campaign Area Submarine Pipeline (SPL) Fuel Terminal Tanjung Batu”, Pertamina menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk menyatukan langkah dalam menjaga keselamatan jalur pipa bawah laut yang menghubungkan Kilang RU V Balikpapan dengan Fuel Terminal (FT) Tanjung Batu.
Kegiatan ini dibuka oleh Regional Manager Relasi & Project Development Kalimantan, Jannatul Arif. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pembangunan FT Tanjung Batu yang kini memasuki tahap persiapan commissioning menjadi tonggak penting ketahanan energi, tidak hanya untuk Kalimantan Timur, tetapi juga mendukung distribusi ke Kalimantan Utara dan Sulawesi.
“Jalur pipa bawah laut sepanjang enam kilometer ini adalah urat nadi distribusi energi nasional. Oleh karena itu, aspek keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas bersama, terutama dari potensi gangguan aktivitas pelayaran maupun masyarakat di sekitar perairan,” tegas Jannatul.
Dalam sesi diskusi, Komang Setiawan dari KSOP Kelas I Balikpapan memaparkan ketentuan zona larangan terbatas di area pipa bawah laut, sementara Yani Yahya Nari dari Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Samarinda menyoroti pentingnya disiplin keselamatan pelayaran.
FGD ini dihadiri oleh jajaran strategis, antara lain Kepala KSOP Kelas I Balikpapan, Kepala Distrik Navigasi Tipe A Samarinda, Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan, Direktorat Polairud Polda Kaltim, serta perwakilan asosiasi pelayaran INSA dan ISAA Balikpapan. Hadir pula Ketua Nelayan KUB Muara Mangroop, Fariz Majedi, yang menyuarakan perspektif masyarakat pesisir yang sehari-hari beraktivitas di wilayah perairan sekitar proyek.
Kehadiran unsur nelayan menjadi catatan penting, mengingat keberlanjutan proyek energi nasional harus berjalan seiring dengan aktivitas ekonomi masyarakat lokal. Hal ini sejalan dengan prinsip Pertamina dalam menjalankan operasi yang aman, inklusif, dan memperhatikan keberlanjutan hidup warga sekitar.
Menutup kegiatan, Jannatul Arif menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir. “Forum ini adalah wadah kolaborasi. Dengan sinergi semua pihak, kita bisa memastikan bahwa operasional jalur pipa bawah laut berjalan aman, lancar, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa,” ujarnya.