TENGGARONG – Pemerintah Desa Tani Bhakti, Kecamatan Samboja Barat, Kutai Kartanegara menegaskan komitmennya terhadap ekonomi kerakyatan lewat pembentukan Koperasi Merah Putih.
Dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), Selasa (3/6/2025), warga dan tokoh masyarakat sepakat koperasi ini menjadi mesin penggerak ekonomi lokal berbasis pertanian dan kebutuhan pokok warga.
Musdesus yang dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan kelompok tani, pelaku UMKM, tokoh masyarakat, serta pendamping desa ini berlangsung kondusif dan penuh antusiasme warga.
Dalam forum tersebut, disepakati arah strategis pengelolaan Koperasi Merah Putih yang akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Kepala Desa Tani Bhakti, Muhammad Amin, mengatakan bahwa pembentukan koperasi ini adalah bentuk keseriusan pemerintah desa dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
“Kita tidak bisa terus bergantung dari luar. Koperasi Merah Putih ini akan menjadi wadah bagi petani, pelaku UMKM, dan warga desa untuk mengembangkan usaha bersama secara adil dan transparan,” ujar Muhammad Amin, Selasa (3/6/2025).
Ia menambahkan, koperasi ini nantinya akan fokus pada sektor pertanian, pengelolaan hasil bumi, serta penyaluran kebutuhan pokok warga dengan harga terjangkau.
Pemerintah desa juga menyiapkan skema pendampingan agar koperasi berjalan profesional dan berkelanjutan.
“Kita ingin koperasi ini dikelola oleh warga sendiri, tapi dengan sistem yang kuat. Pemerintah desa siap mendampingi dan mengawal sampai koperasi ini bisa mandiri dan memberikan manfaat luas,” tegasnya.
Musdesus juga membentuk tim kecil yang bertugas menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) koperasi, serta menyusun rencana bisnis jangka pendek dan jangka panjang.
Harapannya, Koperasi Merah Putih Desa Tani Bhakti dapat segera beroperasi efektif dan menjadi model kelembagaan ekonomi di Samboja Barat. (adv)













