Tenggarong – Bukan lagi sekadar slogan, Dedikasi Kukar Idaman telah menjelma menjadi gerakan pembangunan yang hidup di tengah masyarakat Loa Janan.
Pemerintah dan warga bahu-membahu mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, menyampaikan bahwa program ini memberikan energi baru bagi percepatan pembangunan di wilayahnya.
Ia menilai bahwa kebijakan yang tertuang dalam 23 Dedikasi Kukar Idaman telah berhasil diterjemahkan ke dalam kegiatan konkret yang langsung dirasakan manfaatnya oleh warga.
“Tahun ini kami bukan hanya menjalankan program, tapi benar-benar melihat hasilnya. Warga merasakan dampaknya—mulai dari jalan yang membaik, bantuan pendidikan, hingga penguatan ekonomi masyarakat. Ini bukan janji, tapi bukti,” ujar Hery, Senin (30/6/2025).
Hery mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi antara Pemkab Kukar dan dukungan DPRD melalui alokasi pokok-pokok pikiran (pokir).
Sejumlah proyek strategis seperti peningkatan akses jalan penghubung antar-desa, pembangunan fasilitas umum, hingga penguatan jaringan transportasi telah berjalan secara progresif.
“Pembangunan infrastruktur di Loa Janan kini sangat menyentuh kebutuhan warga. Misalnya, jalan-jalan yang sebelumnya rusak berat kini sudah diaspal. Ini bukan hanya soal mobilitas, tapi membuka peluang ekonomi baru,” jelasnya.
Meski banyak capaian positif, Camat Hery juga tak menutup mata terhadap tantangan yang masih harus diselesaikan.
Salah satunya adalah kebutuhan mendesak akan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang menjadi isu krusial di tengah meningkatnya volume sampah akibat pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi.
“Kami menyadari, pengelolaan sampah harus jadi prioritas. TPA menjadi hal penting dan akan terus kami dorong agar segera terealisasi,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa titik jalan di wilayahnya masih perlu peningkatan, terutama akses strategis yang menjadi jalur ekonomi antar-kampung.
Namun ia optimis, dengan konsistensi dalam program Dedikasi Kukar Idaman, hal ini akan terselesaikan bertahap.
Tak hanya pembangunan fisik, Kecamatan Loa Janan juga aktif mendorong tumbuhnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bagi Hery, UMKM bukan sekadar roda penggerak ekonomi, tetapi juga representasi semangat kemandirian masyarakat.
“Kami ajak pelaku UMKM terus berinovasi. Loa Janan punya banyak potensi—mulai dari produk olahan pertanian hingga kerajinan lokal. Kalau didukung dengan baik, ini bisa menjadi identitas ekonomi kecamatan kami,” ujarnya.
Untuk itu, pihak kecamatan berkolaborasi dengan instansi terkait dalam memberikan pelatihan, fasilitasi perizinan, hingga akses pemasaran bagi para pelaku usaha lokal.
Bagi Hery Rusnadi, program Dedikasi Kukar Idaman bukan hanya milik kabupaten, melainkan juga tanggung jawab kecamatan sebagai pelaksana teknis dan penghubung langsung ke masyarakat.
Ia menyebut bahwa keberhasilan program ini di Loa Janan adalah hasil kerja keras semua pihak, mulai dari perangkat desa hingga tokoh masyarakat.
“Kami di kecamatan hanya perpanjangan tangan. Tapi kalau tangan ini bekerja dengan semangat dan komitmen, maka dampaknya bisa terasa sampai ke pelosok desa,” pungkasnya. (adv)