GAWAIBERITA.CO, BALIKPAPAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan masuk dalam 10 besar Lapas di Indonesia yang berpenghuni lebih daripada kapasitasnya alias over capacity hingga mencapai 429 persen. Kepadatan penghuni tersebut menyebabkan ketidakoptimalan dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Melihat hal ini, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sepinggan turut hadir untuk memberikan pemberdayaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui Program Kredawala (Kreasi Berdaya Warga Lapas).
Program Kredawala (Kreasi Berdaya Warga Lapas) berfokus kepada peningkatan kapasitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam hal keterampilan dan keahlian praktis yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi kegiatan positif selama di Lapas, dan juga dapat memberikan manfaat sebagai keterampilan utama untuk bekal mandiri setelah bebas dari Lapas.
Sehingga untuk memperkuat kolaborasi program, dilaksanakan penandatanganan kerja sama kolaborasi program Kredawala dan Enduro Sahabat Lapas serta dilakukan simbolis pembukaan pelatihan otomotif. Pelatihan otomotif ini akan dilaksanakan selama 14 hari dengan total 110 JP (Jam Pelajaran) langsung didampingi oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Timur.
Operation Head Pertamina DPPU Sepinggan, Dimas Bagus Satriyo Wibowo menyampaikan bahwa Kredawala sejatinya merupakan program untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang terintegrasi satu sama lain.
“Program Kredawala akan mendukung Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mulai dari ketidakberdayaannya karena merasa terkucilkan, kemudian dilatih dan diberikan keterampilan, menghubungkannya dengan jaringan Pemasaran, hingga bisa tuntas mandiri sebagai UMKM yang mampu diterima oleh masyarakat luas,” tutur Dimas, Senin (18/12/2023).
Untuk memastikan keberlanjutan Program Kredawala ini, Pertamina membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat Balikpapan untuk turut berpartisipasi dalam pendampingan dengan tetap menitikberatkan kemandirian pada diri WBP.
“Bukan malah menjadikan WBP tergantung atas program yang diberikan oleh Pertamina,” pungkasnya.