Ganjar Komitmen Lanjutkan IKN, Pemindahan Ibu Kota Cita-Cita Bung Karno

IKN sebagai sebuah konsep yang mendekati sempurna. Bahkan memberikan efek besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.

GAWAIBERITA.CO, NUSANTARA – Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta pernah disuarakan pada masa Presiden RI pertama Ir. Soekarno atau Bung Karno. Kini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi implementasi dari cita-cita tersebut.

Hal itu disampaikan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut Tiga, Ganjar Pranowo ketika berkunjung ke Titik Nol Nusantara. Dirinya juga sempat bercengkarama dengan pengunjung di lokasi itu.

“Pembangunan IKN sudah dimulai, maka tugas kita adalah melanjutkan dan kita siapkan betul dengan baik agar bisa berjalan sesuai dengan rencana,” kata Ganjar Pranowo, Kamis (7/12/2023).

IKN, lanjut Ganjar, merupakan kota masa depan yang didesain dengan konsep modernitas dan menjadi sebuah kemajuan peradaban. Sekaligus mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa.

“Mudah-mudahan menjadi harapan rakyat Indonesia bersama-sama,” harapnya.

Kedatangan Capres berambut putih ini di IKN sebagai bentuk komitmen untuk keberlanjutan pembangunan. Tentunya semua dihitung dengan perencanaan yang matang.

“Ekosistem disiapkan, dan kemudian semua harus melalui proses yang benar dan tepat,” ujarnya.

Dirinya kembali menyinggung keberadaan Rumah Teknologi Nusantara yang menampilkan berbagai macam teknologi mulai dari asal Amerika, Inggris, hingga Indonesia untuk mendukung perwujudan Kota Cerdas.

“Di Rumah Teknologi Nusantara, itu mimpi yang harus kita capai. Maka kalau kita mau mencapai, apa yang sudah didesain, tugas kita adalah melaksanakan dan mengeksekusi,” jelasnya.

Ganjar menyebut IKN sebagai sebuah konsep yang mendekati sempurna. Bahkan memberikan efek besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.

“Maka eksekusinya perlu dipercepat agar mimpinya bisa segera terwujud,” tegasnya.

Ganjar pun memastikan untuk berkantor dan menempati Istana Negara ketika dirinya terpilih sebagai Presiden yang memimpin bangsa Indonesia. “Siap berkantor. Pasti, harus,” ucapnya.

Kendati ada anggapan bahwa IKN benar-benar siap hingga 30 tahun ke depan, Ganjar menjelaskan bahwa segala ekosistem pendukung mesti direncanakan dan disiapkan sebaik mungkin.

“Saya kira kalau masyarakat bilang 30 tahun itu waktu yang cukup, maka transformasi menuju 30 tahun itulah yang mesti kita siapkan dengan baik, dan pentahapan itulah yang menjadi awal dari sebuah transisi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *