Tenggarong – Wajah baru Taman Patung Soekarno segera hadir di Kecamatan Sangasanga. Tak lagi sekadar Ruang Terbuka Hijau (RTH), taman ini akan disulap menjadi pusat wisata dan UMKM yang siap menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat.
Camat Sangasanga, Dachriansyah, menjelaskan bahwa sejak awal, rencana pembangunan kawasan ini difokuskan sebagai RTH, yang bertujuan memberikan ruang publik bagi masyarakat untuk bersantai dan beraktivitas.
Namun, seiring berjalannya waktu, muncul gagasan untuk memperluas fungsinya agar memberikan manfaat lebih besar bagi warga, terutama dalam bidang ekonomi.
“Secara desain yang disampaikan kepada kami pada tahun 2024, kawasan ini memang awalnya dirancang sebagai RTH,” ujar Dachri, Sabtu (7/6/2025).
Namun, dorongan untuk menghidupkan perekonomian lokal datang dari berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati Kutai Kartanegara, yang mengusulkan agar kawasan ini tidak hanya menjadi ruang hijau, tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi berbasis UMKM.
“Melalui masukan dari Wakil Bupati, kami diarahkan agar Taman Patung Soekarno juga bisa mengakomodasi UMKM yang ada, sehingga masyarakat sekitar dapat merasakan dampak positif dari kehadiran kawasan ini,” jelasnya.
Saat ini, proyek pengembangan taman ini masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan rampung pada tahun 2025. Dachriansyah menyebut bahwa pihaknya masih menunggu penyelesaian infrastruktur utama sebelum peresmian resmi dilakukan.
“Kami masih menunggu kapan pembangunan ini selesai, agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat dan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan,” tambahnya.
Dengan integrasi antara wisata dan sektor UMKM, diharapkan kawasan ini bisa menjadi magnet bagi masyarakat Sangasanga maupun wisatawan dari luar daerah.
Kehadiran UMKM yang berjualan di sekitar taman akan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih hidup, sekaligus memberikan alternatif hiburan dan wisata belanja bagi pengunjung.
“Dengan adanya UMKM yang berjualan di sekitar kawasan ini, perputaran ekonomi akan semakin baik. Ini bisa menjadi destinasi baru yang menarik, baik bagi warga lokal maupun wisatawan dari luar,” pungkas Dachriansyah. (adv)













